VisualMeissa Calista
Entah sudah berapa banyak umpatan yang keluar dari mulut Azzkara saat ini. Yang pasti, sedari sekolah tadi sampai sekarang dia yang sedang berada di restoran saat ini terus saja menyebutkan nama-nama hewan sekebun binatang.
Yah. Sebanyak itu kekesalan Azzkara kepada cewek bertubuh gempal yang sudah berani menodai pipinya.
Bahkan sampai sekarang pun, bekas lipstik di pipinya masih terlihat sedikit walaupun sudah di gosok-gosok dengan tangan dan tidak terhitung sudah berapa kali cowok itu cuci muka berharap warna itu segera hilang! Namun, nihil! Azzkara sampai prustasi di buatnya.
Jadilah, saat ini Azzkara terus saja memegangi pipi sebelah kanan nya seperti orang yang sedang sakit gigi.
Kalau saja Bundanya tidak meminta di belikan makanan mungkin saat ini, cowok yang masih memakai seragam sekolah itu sudah mengurung diri di dalam kamar.
Dirasa pesanannya masih lama. Azzkara berinisiatif untuk mencuci muka nya lagi. Siapa tau kali ini noda lipstik itu bisa hilang.
"Shit! Cewek Dugong! Pipi aing jadi ternodai."
Sekali lagi Azzkara membasuh pipi kanannya. Sumpah demi apa? walaupun sudah di basuh menggunakan sabun sekalipun tetap nodanya tidak hilang! Malah semakin terlihat pipi nya yang tambah memerah kontras dengan warna pipinya yang putih. Dengan rasa perih bercampur panas karena terlalu keras digosok.
Azzkara melihat pantulan dirinya di dalam cermin toilet.
Mengenaskan! Pipinya terlihat merah sebelah!
"Sejak kapan nenek lo berubah jadi muda begini, sialan?!"
"Aduh! Sayang dengerin aku dulu, ini--"
"Dengerin apa lagi?! Eh mbak tau ngga dia bilang mba ini nenek nya dia!"
"Bener begitu?"
"Eh b-bukan Sayang."
"Wahh bener-bener yah! Lo Mau selingkuh pake alesan nemenin Nenek lo jalan-jalan."
Ck! Drama percintaan apa lagi itu?! Azzkara yang sedang berada di dalam toilet pun sampai bisa mendengar nya dengan jelas.
Huh! Ini yang membuatnya tidak tertarik dengan yang namanya 'pacaran' terlalu banyak drama! Apa-apa harus laporan, mau makan harus laporan 'sayang aku makan dulu yah' bahkan mau pup sekali pun ada yang harus laporan?!
Gabut sekali!
Sudah lah, membayangkan nya semakin memperkuat saja pendirian Azzkara untuk mempertahankan prinsipnya.
Benar! Prinsipnya memang paling benar!
Sudah cukup lama dia di toilet, mungkin sekarang pesanan nya sudah siap. Sepertinya Azzkara harus segera keluar.
Cklek.
Byuurrrr.
Dobel shit!
Tepat saat Azzkara membuka pintu, badannya harus disambut dengan guyuran air yang bisa Azzkara tebak pasti air ini bekas pel-an.
Lengkap sudah penderitaan cowok jangkung itu hari ini!
"Eh! Lo ngapain di sana?!"
"Lo ga punya mata heh?! Liat badan gue basah semua!"
"G-gue bukan mau nyiram lo. Tapi-- RAFAEL SIALAN BERANI LO KABUR SAMA NENEK-NENEK?!" Gadis itu berteriak marah saat melihat kekasihnya, eh mantan kekasihnya melarikan diri dengan selingkuhan nya.
"Untung cewek! Dugong. Bunda aing geh cewek!"
Dapat di lihat dari matanya perempuan itu seperti merasa bersalah saat melihat penampilan Azzkara saat ini.
"Gue ngg--"
"Kali ini gue lepasin! Tapi kalo lain kali gue ketemu lagi sama lo. Lo harus siap tanggung jawab karena udah bikin aing siga gembel."
Seperti gembel.
Tanggung jawab seperti apa yang di maksud Azzkara ini?
Ck! Menyebalkan.
Keduanya tidak pernah tau. Bahwa berawal dari kesialan itu, kini kisah mereka di mulai.
•••••
Mari berlayar bersama cerita ini dan jangan lupa tenggelamkan hati kalian agar bisa hanyut dan terbawa perasaan!^^
Salam buat yang baca dari Vyii❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
AZZKARA
Teen FictionAzzkara, cowok dengan pendirian teguh, anti dengan yang namanya pacaran. Cowok yang sangat minim pengetahuan tentang perempuan, dan tentunya, satu-satunya orang yang belum pernah pacaran di antara temannya. Namun, setelah mengenal Meissa, gadis pin...