Azzkara, cowok dengan pendirian teguh, anti dengan yang namanya pacaran. Cowok yang sangat minim pengetahuan tentang perempuan, dan tentunya, satu-satunya orang yang belum pernah pacaran di antara temannya.
Namun, setelah mengenal Meissa, gadis pin...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Meissa Calista
| C H A P T E R 0 2|
-P r i n s i p -
•••🌼•••
"Gegara motor butut sialan lo ini, Bas gue jadi telat kan."
"Eh! Azzkera gue udah berbaik hati yah jemput lo di rumah. Ga ada terima kasih nya jadi orang, heran." Bastian di buat emosi karena sifat semena-mena Azzkara kurang apa dia sebagai teman sudah berbaik hati menjemput namun akhirnya kena omel pula.
"Heh! Nama gue Azzkara yah! Gue laporin rumah sakit jiwa nih pencemaran nama baik."
"Muka lo tuh pencemaran lingkungan."
"Iri aja lo sama orang ganteng."
"Lo ngebacot mulu mening pikirin nih gimana caranya masuk."
"Ya manjat lah mau apa lagi? Gali terowongan? Gelo sia!"
Gila kamu.
Setelah dilihat, tidak ada orang yang melihat, Azzkara segera memanjat gerbang sekolah.
Bruk!
"Oy! Pinggang aing encok iye mah."
"Azz awas!"
Bruk.
Sudah jatuh tertimpa Bastian pula. Azzka ganteng, Azzka sabar.
"Awas! Badan lo kaya gajah." Azzkara menyingkirkan badan Bastian yang menimpanya.
"EH KALIAN!"
"Gawat! Aya Bu Haya!"
Ada.
"Ngga ada kapok-kapoknya heh! Bosen saya liat muka kalian."
"Muka saya ganteng Bu."
"Muka doang ganteng tapi otak kosong buat apa Azzkara?!"
"Bu jangan marah-marah dulu masih pagi nanti bedaknya luntur."
"KURANG AJAR KAMU BASTIAN! SEKARANG HORMAT DI LAPANGAN SAMPAI JAM ISTIRAHAT! CEPAT."
"I-iya Bu. Oy! Pagi ini Bu Haya cantik banget loh," puji Azzkara sebelum pergi menjalankan hukuman.
Mendengar pujian dari Azzkara seketika amarah dalam diri Bu Haya melunak. Namanya Bu hayati. Hanya saja itu panggilan kesayangan dari mereka katanya. BuHaya betina!
"Kalo ngga jelek!"
"BUDAK EDAN!"
****
"Seger banget gila." Azzkara meneguk air minum nya hingga tandas tak tersisa.
"Jangan lupa bayar! Rugi besar gue beliin lo minum." Danu melotot galak ke arah Azzkara.
"Ganti bensin gue jangan lupa!"
"Bolpoin gue, kemarin lo kemanin?"
"Heran gue punya temen perhitungan semua."
"Heran gue punya temen nyusahin ga guna!" Aska mulai mengeluarkan mulut pedasnya.
"Makannya punya pacar dong, biar ada yang bawain air." Bastian menaik turunkan alisnya menggoda.
"Lo kira cewek lo tukang galon." Danu terkekeh.
"Sorry ya broo! Aing mah mbung pacaran."
"Gue mau tau, sejauh mana lo bakal pertahanin prinsip konyol lo itu." Aska geleng-geleng kepala.
"Pacaran itu enak loh, Azz." Danu menjilat bibir bawahnya, penuh makna.
"Astagfirullah, heran gue punya temen otaknya kotor banget. Mau gue bawa ke laundry."
"Kemakan prinsip sendiri, gue orang pertama yang bakal ngehujat, tenang aja Azz stok hujatan gue masih banyak."
"Cih, ga akan! Gue ga akan jadi bucin micinkaya lo!"
"Gue bukan bucin, hanya saja perasaan ini selalu menggebu-gebu setiap kali bertemu dengan nya."
Azzkara menoel-noel bahu Bastian yang berada di sampingnya. "Gue kaya dengar orang kentut."
"Ho'oh kentut crocodile." Bastian menarik hidungnya ke atas.
"Hahaha sakit perut gue." Aska tertawa melihat wajah Bastian yang menyerupai 'baby'
"Kunci hubungan awet itu gimana sih woy, bosen gue jadi sad boymulu." Bastian kali ini bertanya serius.
"kejujuran, adalah kunci dalam suatu hubungan." Danu berkata bijak. Seperti seorang pakar cinta sejati. "Tapi kalo lo bisa memalsukan nya, berarti aman."
"Maksudnya?"
"Tinggal ngomong ahli selingkuh aja susah amat!"
"Gue hanya ahli memalsukan hubungan." Danu menepuk-nepuk dadanya bangga.
