Selepas kejadian semalam Azzkara yang kena hujat oleh ayahnya, hingga saat ini Azzkara masih menyimpan kekesalan itu sendiri.
Oleh sebab itu, di pagi hari yang cerah ini Azzkara tidak ingin merusak mood nya lagi dengan melihat wajah menyebalkan ayah handa nya.
Mungkin tak apa dia harus melewatkan sarapan pagi di hari ini.
"BANG AZZ BURUAN TURUN! DAREY UDAH TELAT NIH BURUAN MAU SARAPAN."
"Berisik, Dar ngga bakalan kedengaran. Bang Azz kan congek."
"Diirey, bahasanya pingin bunda masukin ke pesantren kamu."
"Nda mau buang Diirey?" Mata anak laki-laki itu terlihat berkaca-kaca dengan bibir yang sudah melengkung ke bawah, pertanda hujan akan segera datang.
"Masukin pesantren aja Nda, biar mulut nya nanti di rukiah banyak syaiton nya di sana."
"Kamu yang ayah masukin pesantren Bang."
"Pagi-pagi udah ngehujat aja."
"Ngapain aja sih di kamar lama banget Darey tau nih ciri-ciri orang ngga shalat subuh bangun nya siang."
Pletek.
"Heh tuyul ganteng-ganteng gini gue rajin shalat yah, ngga kaya lo tuyul mana pernah Salat." Azzkara menyentil kening Darey pelan.
"Bunda Abang Azz KDRT."
"Nda, jangan masukin Diirey ke pesantren yah." Adik dari Darey itu mendekati sang bunda dengan wajah yang sudah siap ingin menangis.
Venda memijat keningnya pusing, pagi-pagi sudah harus berisik seperti ini.
"Udah! Bunda pusing nih buruan makan-- Azzkara ngapain kamu masih berdiri di situ buruan duduk kasihan adik kamu udah kelaparan."
Tadinya, Azzkara ingin berangkat lebih dulu dan melewatkan sarapannya, tapi saat matanya menangkap makanan kesukaannya di meja makan akhirnya cowok itu mengurungkan niatnya.
Azzkara duduk di sebelah sang ayahanda.
"Pipinya udah ngga merah lagi bang?"
"Menurut Handa?"
Pletek.
"Yang sopan sama orang tua kenapa."
"KDRT nih, Azz laporin satpol PP baru tau rasa."
"Anak laknat."
"Azzkara diem, kamu mau bunda masukin pesantren biar jadi anak alim?"
"Kalau langsung jadi ustadz Azzkara mau."
"Sarap."
•••
"Cantik ga?"
"Mana gue tau."
"Lo tau dari mana mau ada anak pindahan Bas?"
"Lo lupa sekolah ini punya keluarga gue."
"Punya orang tuanya aja bangga, lo kalo di keluarin dari KK ngga bakal punya apa- apa." Azzkara mengeluarkan buku serta bolpoin dari dalam tasnya.
Ciri-ciri anak rajin bagi Azzkara itu mengerjakan PR di sekolah.
"Wih, otak nya bang Azz udah mulai bener nih."
"Diem lo panu!"
Danu mengelus dadanya sabar." Gue muji malah di hujat emang sekalinya ngga ada otak tetep aja ngga ada otak."
"Vivi, lo pake bedak apa? Glowing amat."
Vivi yang di puji oleh cogan pun langsung salting malu-malu.
"Ah, Azzkara mah bisa aja."
"Serius gue-- eh gue lupa ngerjain PR nih minjem punya lo dong."
"Iya ada di tas gue ambil dulu." Dengan senyum yang tak luntur dari bibir merahnya, Vivi mengambil buku PR nya dan di serahkan pada Azzkara.
"Makasih Vivi."
Emang rezeki orang ganteng itu ngga kemana.
"Bisa banget lo modus nya." Bastian mendekat dan ikut mengerjakan PR nya.
"Makanya ganteng."
Tak lama kemudian, Bu Hayati sebagai wali kelas XI IPA 3 itu pun masuk ke dalam kelas mereka, namun bukan itu yang menjadi titik pokus nya, melainkan seorang gadis berkulit putih yang berada di belakang BuHaya.
"Gelis pisan eta Saha?"
Cantik banget itu siapa?
Bastian menepuk pundak Danu di sebelahnya."Itu murid pindahan yang gue omongin tadi."
Mendengar keributan suara manusia yang berada di dalam kelas nya, Azzkara yang semula sibuk mencatat contekan kini perlahan mengangkat kepalanya.
Dan ... Pandangan nya melihat sosok gadis yang kini juga sedang melihat ke arahnya dengan wajah yang kentara sekali terlihat terkejut.
Sungguh! Azzkara tidak lupa dengan bentuk wajah itu. Dia gadis yang sudah menyiram nya dengan air bekas pel-an kemarin.
Azzkara mengeluarkan smirk nya.
Kebetulan seperti apa ini? Yang pasti Azzkara sudah menyusun banyak sekali rencana tanggung jawab yang harus gadis itu lakukan untuknya.
Dia tidak akan lupa bukan dengan omongannya tempo hari?
"Kali ini gue lepasin! Tapi kalo lain kali gue ketemu lagi sama lo. Lo harus siap tanggung jawab karena udah bikin aing jiga gembel."
Sampai saat ini pun Azzkara masih ingat betul kata-kata nya saat itu.
So, gadis itu pun tidak akan mendadak amnesia bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
AZZKARA
Teen FictionAzzkara, cowok dengan pendirian teguh, anti dengan yang namanya pacaran. Cowok yang sangat minim pengetahuan tentang perempuan, dan tentunya, satu-satunya orang yang belum pernah pacaran di antara temannya. Namun, setelah mengenal Meissa, gadis pin...