#8

931 114 3
                                    

3 Minggu kemudian~

Bella akhir-akhir ini sangat sedih, bahkan dia sering menolak untuk makan setelah putus dengan Edward.

Beberapa hari yang lalu Bella sempat menghilang, untungnya dia ditemukan oleh Sam.

"Bella" panggil Martha dikamar Bella.

Bella tidak menjawab panggilan Martha, dia hanya tetap diam menatap jendela kamarnya.

"Apa kau masih sedih tentang Edward Bel?" Tanya Martha.

Bella menatap Martha, "a-aku hanya tak percaya dia pergi" jawab Bella.

Martha tersenyum manis, "setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan, tak ada yang abadi didunia ini Bel" ucap Martha.

"Kau tak tahu perasaanku Martha" balas Bella.

"Tentu aku tak tahu, karena apa yang aku rasa berbeda darimu" ucap Martha.

"Apa kau pernah jatuh cinta Martha?" Tanya Bella.

"Apa kau tahu, sebenarnya aku jatuh cinta terlalu mudah... dan sampai sekarang aku masih cinta sepihak." Jawab Martha dengan senyum khasnya.

"Apa kau tak sakit hati? Dan kenapa bisa kau cinta sepihak?" Tanya Bella.

"Tentu saja, aku jatuh cinta pada seseorang tanpa sepengetahuannya. Hanya bisa tercurah dalam emosiku sendiri, dan merasa sakit sendiri." Martha membuat wajah pura-pura kesal, dan langsung tersenyum lagi. "Dan kau tahu seberapa hemat itu. Aku tak perlu mengeluarkan uang dan aku tidak pernah dicampakkan." Jelas Martha.

"Hmm, kau hebat Martha. Karena bisa menyimpan perasaan dengan baik, tanpa ketahuan oleh orang lain." Ucap Bella.

"Itu... Sangat sulit sekali" ucap Martha tersenyum.

Bella menatap Martha lekat, "bagaimana bisa kau selalu tersenyum manis, seakan-akan kau selalu bahagia?"

"Itu karena aku selalu menghadapi masalah dengan tersenyum, bukan menangis"

"Hmmm"

"Bella, besok aku harus pulang" ucap Martha.

"Kemana? Bukannya ini rumahmu?" Tanya Bella.

"Aku menemukan keluarga ku yang asli, lebih tepatnya waliku yang asli" jelas Martha.

"Itu bagus, tapi... Bukannya mereka meninggalkan mu?"

"Bella, orang tuaku yang asli telah meninggal. Aku memiliki wali. Dan saat umurku 19 tahun, aku harus pulang dan menjadi kepala keluarga. Menggantikan kepala keluarga ku yang sudah tiada, lebih tepatnya ayahku." Jelas Martha.

"Apa kau akan sering datang?"

"Tentu saja, mau bagaimana pun kalian adalah keluarga ku"

Martha memeluk Bella lembut, sambil mengelus rambut Bella.

--------------------------------------------------------------

Besoknya~

Martha POV

Hari ini ayahnya Pietra akan datang, sebagai waliku.
Sebelumnya aku sudah memberitahu Charlie yang sebenarnya, kecuali aku yang seorang penyihir.

Saat Charlie mengetahui nya, dia sedikit terkejut dan juga merasa cemas kepadaku.

Seperti yang kuduga Charlie Ingin bertemu dengan waliku yaitu kepala keluarga Ingrid.

"Tok tok tok" suara ketukan pintu.

Aku berjalan kearah pintu, dan membukanya.

"Paman" aku memeluk paman Ingrid, sebenarnya aku sudah sering bertemu paman Ingrid.

𝐓𝐖𝐈𝐋𝐈𝐆𝐇𝐓 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang