𝐓𝐖𝐈𝐋𝐈𝐆𝐇𝐓

#20

"Tuan ada Mr Black ada di ruang tamu, dia menunggu anda tuan." Kata seorang pelayan.

"Ya"

Matteo turun dari ruangan kerja kakaknya Martha, menuju ruang tamu untuk menemui Jacob.

"Apa ada kabar dari Cullen?" Tanya Matteo, sambil memperbaiki kaca matanya.

"Kau memakai kacamata?" Tanya Jacob.

"Aku sibuk membaca semua buku di perpustakaan, dan mataku... Yah begitulah, jadi bagaimana?" Tanya Matteo dengan berwibawa.

"Well, Bella sudah bangun. Mau menemui nya?" Tawar Jacob.

"Tentu"

.

"Matteo, bagaimana kabarmu." Sapa Charlisle.

"Aku baik, bagaimana Bella?" Tanya Matteo.

"Dia sedang berburu bersama Edward, dan ada sesuatu yang penting yang ingin Alice katakan kepadamu." Kata Charlisle, sambil melirik Alice yang berdiri tak jauh dari sana.

Matteo menghampiri Alice, "ada apa?"

"Kita bicara disana"

Mereka duduk diruang tengah, wajah Alice gelisah dan bingung.

"Jadi apa?"

"Martha, dia masih hidup. Aku melihatnya, dia berada di tebing lalu melompat." Kata Alice.

Wajah Matteo yang tadinya serius, mulai terkejut. "Martha? Masih hidup? A-aku..."

"Sudah kuduga, Martha tak mungkin semudah itu bisa mati. Dia gadis yang kuat." Kata Jacob sangat bahagia.

Charlisle tersenyum melihat reaksi kedua orang itu, "ya, itu kabar yang bagus. Tapi... Kami tak tahu dimana dia berada."

"Lalu kenapa dia melompat?" Tanya Emmett.

Matteo mulai mengingat perkataan Alice barusan, "Dia sedang berlatih. Aku membaca buku sejarah keluarga Hekate, buku yang sangat tersembunyi. Dimana setiap penerus kekuatan dari batu itu, harus melatih kekuatan nya di Zhangjiajie. Sihir yang diberikan batu itu sangat kuat, Martha bahkan tertidur sangat lama sekali karena batu itu. Sihir yang sangat sulit dikendalikan, bisa-bisa Martha akan mengakibatkan kiamat tanpa sengaja atau disengaja." Jelas Matteo panjang lebar.

"Apakah itu alasan dia tidak kembali berbulan-bulan? Dia bahkan tak mengirimkan pesan, bahkan surat." Kata Jacob.

"Dia tak boleh diganggu, itu bisa mengganggu pelatihan nya" kata Matteo.

.

"Rosalie kau terlihat sangat menyayangi Renesmee" kata Matteo.

"Dia sangat cantik, lihatlah" kata Rosalie dengan senyum manis.

Matteo berdiri disebelah Rosalie, lalu mengusap rambut Renesmee lembut.
Tak lama kemudian Jacob, Bella, dan Edward datang.

Rosalie memberikan Renesmee ke Bella, Bella menggendong Renesmee dengan lembut.

"Dia sangat cantik" kata Bella.

Renesmee menyentuh pipi Bella, dan memperlihatkan ingatan pertama kalinya saat melihat Bella.

"Apa itu barusan?" Tanya Bella.

"Dia memperlihatkan ingatan pertama kalinya saat melihat mu, sama seperti Alice yang bisa melihat masa depan." Kata Edward.

"Aku tidak sadarkan diri selama dua hari, tapi pertumbuhan nya." Kata Bella.

"Dia memiliki pertumbuhan yang tak bisa diartikan" kata Charlisle.

"Matteo, dia harus tau." Kata Edward.

"Tentang apa?" Tanya Bella.

"Ini masalah serigala dan Hekate" kata Matteo sedikit gugup.

"Tentang apa Matteo?" Wajah Bella terlihat sangat marah.

"Kau ingat aku berjanji padamu, untuk menjaga Renesmee. Dan aku berjanji kepada Martha akan menjagamu dan Charlie, aku mencoba melindungi Renesmee Bella." Jelas Matteo.

Bella menarik Matteo keluar dari rumah keluarga Cullen, lalu mendorongnya keluar.

"Bella!"

"kau membuat anakku menjadi calonmu, dia hanya seorang bayi." Kata Bella kesal.

"Kau pikir aku punya pilihan lain? Kau pikir Edward membiarkan ku membuat nya menjadi calonku karena kami teman? Tidak, karena tak ada pilihan lain Bella." Kata Matteo dengan tegas.

"Aku masih dilema" gumam Edward.

"Aku bahkan baru menggendong nya sekali, dan kau berfikir kau sudah bisa mengklaim Renesmee hanya karena dia calonmu. Dia anakku." Kata Bella.

"Aku melakukan nya demimu dan Renesmee, agar kalian selamat." Kata Matteo.

"Aku tak butuh perlindungan mu, dan aku bisa melindungi anakku sendiri." Kata Bella, lalu mendorong Matteo sampai menabrak pohon.

"Uurgghhh, uhuk uhuk" Matteo sampai ter batuk-batuk.

"Matteo, kau tak apa?" Tanya Jacob kepada Matteo.

Matteo merasakan sakit dibagian pundaknya, "Andai saja, andaikan ada Martha disini. Dia akan mengerti alasan ku melakukan nya, karena dia kakakku satu-satunya dan dia pasti mengerti ku. Dan kau Bella, tak pernah mengerti alasanku yang sesungguhnya." Matteo pergi dengan wajah yang kesal.

Charlisle mencoba menghentikan Matteo, "hei dengar kau mungkin terluka, biar aku bantu mengobatimu." Tawar Charlisle, Matteo mengikuti Charlisle masuk keruangan nya.

"Dan Bella... Aku tak pernah mengklaim apapun, aku hanya mencoba melindungi. Semarah apapun aku padamu, aku tak akan pernah melukai mu sedikit pun." Kata Matteo lalu berjalan menuju ruangan Charlisle.

.

"Charlie akan datang dalam 10 menit lagi" kata Jacob.

10 menit kemudian Charlie datang, dan Bella sudah diajarkan caranya bersikap seperti manusia pada umumnya.

"Jangan lupa berkedip, dan bernafas" kata Matteo.

"Manusia tidak duduk setegap itu Bella, sedikit bungkuk" kata Alice.

Bella mencoba mempraktekkan nya, "baiklah aku paham, Bernafas, berkedip, dan bungkuk. Mudah."

Tak lama kemudian Charlie muncul, dengan wajah yang terkejut saat melihat Bella.

"Bella... Kau baik-baik saja?" Tanya Charlie.

"Aku sangat baik ayah" jawab Bella.

Charlie melirik kearah Jacob, "kau tidak akan berubah menjadi serigala kan?"

"Tidak, ayah"

"Ya tapi dia berharap bisa sekeren serigala" kata Jacob.

Charlie melihat sekeliling rumah itu, seperti mencari seseorang.

"Apa yang ayah cari?" Tanya Bella.

"Martha, dimana Martha? Matteo dimana Martha?" Tanya Charlie.

Matteo menggelengkan kepalanya, "Martha dia belum kembali, dia masih di China."

"Apa dia baik-baik saja?" Tanya Charlie

"Kak Martha baik-baik saja." Jawab Matteo sambil tersenyum ramah.

Edward berjalan mendekati Charlie sambil menggendong Renesmee, Charlie melihat anak yang digendong Edward sedikit bingung.

"Keponakan mu?" Tanya Charlie kepada Edward.

"Tidak bukan" jawab Edward sambil tersenyum.

"Pasti adopsi" kata Charlie, lalu dia melihat mata Bella dan Renesmee yang terlihat sama, "sepertinya aku tak harus bertanya lagi."

"Ya, benar" kata Bella.

.