#13

760 90 0
                                    

"Paman Ingrid, ini sudah beberapa bulan telah ku lewati. Aku merindukan keluarga ku, aku rindu ayah dan Bella. Jadi biarkan aku pergi, kumohon" pinta Martha.

"Aku tahu kau selama ini sudah sangat bekerja keras untuk keluarga mu, miss Hekate. Tap-" ujar Paman Ingrid.

"Kumohon, tolong biarkan aku"

"Tapi-"

"Paman, kumohon"

"Baiklah, lagipula Mr Charlie merindukan mu." Paman Ingrid pasrah dengan Martha.

"Benarkah" Martha sangat senang.

"Tapi! Kau harus ditemani oleh Matteo, itu syaratnya."

"Baiklah, terimakasih paman" Martha memeluk Paman Ingrid.

--------------------------------------------------------------

Martha POV

Saat aku menemui ayah sebentar, dia bilang kalau Bella berada dirumah keluarga Cullen.

Entah kenapa aku memilih feeling tak enak, jadi aku dan Matteo bergegas kerumah keluarga Cullen.

Sebenarnya Matteo tidak setuju untuk mendatangi rumah keluarga Cullen, karena dia tidak suka sama vampir.
Tapi aku terus memaksanya, jadi tentu saja dia mau.

Martha POV end.

"Ding~ Dong~" suara bell.

Seketika pintu dibuka oleh salah satu keluarga Cullen.

"Martha?" Mrs Esme terlihat bingung.

"Mrs Esme, apa Bella ada didalam?" Tanya Martha sopan.

"Silahkan masuk, Bella ada didalam bersama yang lain" Mrs Esme tersenyum ramah.

Martha dan Matteo berjalan memasuki rumah keluarga Cullen.
Martha sesekali melirik wajah adiknya Matteo, terlihat wajah tak sudinya untuk memasuki rumah seorang vampir.

Saat Martha dan Matteo menemui para Cullen dan Bella, terlihat wajah bingung mereka.

"Bella" Martha berjalan ke arah Bella, lalu memeluknya.

"Martha? Ada apa?" Tanya Bella.

"Apa kau tak apa? Kenapa kau tak ada dirumah?" Tanya Martha cemas, tapi sedikit lega.

"Kami membawa Bella kesini, karena ada  vampir yang mengincar Bella. Vampir itu pernah masuk kedalam rumah keluarga Swan, jika Bella berada disana mungkin nyawanya lebih terancam." Jelas Edward.

"Sudah kuduga ini akan terjadi, inilah yang akan terjadi jika kita berhubungan dengan seorang Vampir kak" bisik Matteo kepada Martha, yang masih bisa didengar oleh yang lain kecuali Bella.

"Yah, tentu saja para penyihir masih menganggap darah mereka adalah yang paling suci. Jika mereka bergaul dengan vampir itu hanya akan mengotori, darah bangsawan mereka." Ujar Rosalie menatap Matteo tajam, yang dibalas tajam dengan Matteo.

"Matteo Hekate! Jaga perilakumu, kau tak pantas mengatakan hal seperti itu." Ujar Martha lembut, tapi penuh kemarahan.

Matteo yang mendengarnya hanya bisa menunduk tanda bersalah, dan hanya diam ditempat.

"Jadi... Siapa yang mau melukai Bella?" Tanya Martha lembut.

"Kemungkinan itu Victoria atau Voltury. Mungkin Victoria mau balas dendam karena, kami membunuh prianya. Kalau Voltury, kami hanya beranggapan saja." Ujar Mr Carlisle.

"Kenapa tidak kalian bunuh Victoria juga, tanggung sekali untuk hanya membunuh pacarnya" ujar Matteo santai.

"Kami tidak menemukan keberadaan Victoria beberapa waktu ini, saat kami melihatnya dia masuk kedalam wilayah para manusia serigala itu. Dan kami tak bisa memasuki wilayah kekuasaan mereka, kami sudah berjanji." Jawab Mr Carlisle.

𝐓𝐖𝐈𝐋𝐈𝐆𝐇𝐓 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang