.
.
.
Semua mata memandang serius ke arah Rokudaime-sama. Walaupun begitu, semua orang di ruangan Hokage tersebut sibuk dengan pemikirannya masing-masing. Tak tahu bagaimana dan apa yang sepatutnya dilakukan. Semua sibuk mencari tahu apa maksud dari sang Hokage.
Sungguh pagi yang penuh kejutan.
Kakashi memanggil mereka pagi-pagi sekali dan memberi misi yang sungguh mengejutkan. Mereka hampir saja lupa bernapas jika saja Naruto tidak menggebrak meja kerja sang Hokage dengan lancangnya.
“Misi menemukan Sasuke?! Kakashi-sensei! Tak perlu memberi misi pada semua temanku! Cukup aku saja! Apa-apaan maksudmu menyuruh mereka semua datang kemari? Shikamaru! Kau pasti sudah tahu kan?!” Naruto menatap nyalang sang Hokage dan Shikamaru yang berdiri di pojok ruangan.
“Dasar merepotkan. Dengarkan dulu apa maksud dari Rokudaime-sama, jangan hanya menyalahkanku, bodoh!”
Mata biru langit itu segera menatap tajam sang Hokage. Gurunya itu sama saja dengan Shikamaru. Suka sekali menutup-nutupi sesuatu dan dengan sok kerennya menggunakan firasat mereka untuk menyelesaikan sesuatu. Dasar para orang jenius!
Hal pertama yang dilakukan Kakashi setelah menyebutkan misi tadi, menutup mata kemudian membukanya lagi sambil menarik napas pelan karena terkejut akan tindakan bar-bar Naruto. Oh, ayolah. Ini bahkan bukan pertama kali!
“Maksudku, iya. Kalian akan diberi misi untuk mencari keberadaan Sasuke. Entah itu lokasi, tempat tinggal, maupun jejak kehadiran Uchiha Sasuke. Untukmu Naruto, para tetua meminta semua temanmu karena teman-temanmu adalah bagian-bagian dari ninja yang memiliki kemapuan lebih. Misalkan saja tim dari Inuzuka Kiba yang merupakan ninja tipe sensor.” Ucap Kakashi tenang.
“Tapi aku juga bisa! Aku bisa menggunakan kemampuan Sannin-ku untuk itu!” sekali lagi, Naruto berteriak dengan suara tegas.
“Aku tahu itu, tapi tetap saja kau membutuhkan bantuan orang lain. Apa kau bisa mengatasi semua hal dalam satu waktu misalkan kau yang pergi sendiri? Atau mungkin setelah menemukan Sasuke kau malah akan dihajar habis-habisan.”
Naruto sudah akan menyerang balik, gadis berambut bunga musim semi itu segera melayangkan jitakan keras ke arah kepala Naruto.
Ctaks!
“Akh! It-Ittai…. Sa-sakura-chan… Ini sangat sakit…” Wajah Naruto berubah memelas ke arah Sakura.
Mata Sakura bisa saja mengeluarkan api karena sudah terlalu muak dengan tingkah bodoh sahabatnya itu.
“Aku tidak peduli! Hentikan tingkah bodohmu dan biarkan Rokudaime-sama menjelaskan misi kita! Aku sudah muak melihatmu, bodoh!”
Para nakama yang lain hanya bisa memaklumi itu. Sudah terlalu biasa bagi mereka melihat kekerasan yang dilakukan Sakura terhadap Naruto. Toh Naruto juga bertingkah menyebalkan yang membuat siapa saja muak melihatnya.
“Hentikan keributan ini. Dengarkan aku baik-baik. Misi mencari keberadaan Sasuke akan diberi batas waktu. Yaitu hanya dalam waktu 1 minggu. Jangan coba-coba mencarinya dengan cara berpencar, itu sangat berbahaya. Ketua dari kelompok ini adalah Nara Shikamaru. Dia akan kuberikan peta dimana saja tempat yang mungkin di datangi Uchiha Sasuke. Jika dalam kurun waktu 1 minggu itu kalian tidak menemukan petunjuk apapun, kembalilah ke desa. Terutama kau!” jari telunjuk Kakashi menunjuk ke arah Naruto.
“Shikamaru, jangan biarkan bocah itu melakukan hal dengan caranya sendiri. Kau pasti tahu akibatnya kan?” Kakashi bersandar di tempat duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Die
FanfictionJika besok aku mati, apakah kau akan sedih? [Hyuuga Hinata] . . . Mengapa hanya diam? Apa aku memang tak berarti apa-apa? [Uchiha Sasuke] . . . Disclaimer : @Masashi Kishimoto Credits photo: atas nama pinterest dan yg gambar Warning : Banyak kesalah...