"Hahaha! Astaga, aku tidak menyangka hal itu!" Shikamaru tertawa kencang.
Malam ini seharusnya ia sudah pulang untuk menemui Temari. Wanita itu pasti sedang menunggunya di rumah. Setelah seharian berkutat dengan pekerjaan di kantor Hokage Bersama dengan Kakashi, ia begitu terkejut mendapati Sasuke sudah berada di dalam kantor Hokage.
Pria itu tanpa basa-basi langsung mengatakan bahwa misi yang ia emban telah selesai lalu menyerahkan sebuah gulungan dari Raikage untuk Kakashi.
Kakashi hanya bisa memasang wajah terkejutnya. Bagaimana tidak? Sasuke datang tanpa diundang Kembali ke desa, lalu tiba-tiba ia sudah ada disini.
Setelah melaporkan kedatangannya, Shikamaru mengajak Sasuke untuk pulang Bersama. Saat perjalanan, Sasuke menceritakan bagaimana ketiga putranya sangat tidak menyukai kedatangannya, terutama Akai. Ia juga menceritakan tentang Akai yang padahal sudah dewasa masih saja sangat manja dengan Hinata.
"Sebenarnya, itu sudah biasa. Tapi, karena kau kali pertama melihatnya, memang sedikit aneh. Namun, ya sudahlah. Toh, Hinata memang Ibu dari Akai."
Tanggapan Shikamaru membuat Sasuke mendengus.
Belum sempat Sasuke menjawab, suara menyebalkan yang berusaha Sasuke lupakan selama bertahun-tahun ini terdengar dari arah belakang.
"Wah-wah... lihatlah si ayah muda. Datang dan pergi tanpa memberitahu siapapun."
Sai menenteng tas belanjaan di tangannya.
"Oh, aku juga seorang calon ayah kalau kau ingin tahu. Berhasil menculik Ino dari ayahnya lalu mengahamilinya setelah menjalin kasih selama bertahun-tahun, membuat si tua Inoichi tidak punya pilihan lain selain menikahkanku dengan Ino. Luar biasa, bukan?"
Sasuke mendecih pelan, "Tidak heran jika itu kau."
"Hahaha, berkacalah!" Sai berjalan disamping Sasuke.
Sasuke hanya memutar matanya. Ia memang pernah menculik Hinata, tapi tidak langsung membuatnya hamil. Ia masih punya etika untuk menikah terlebih dahulu lalu mempunyai anak, yah walaupun tanpa memberitahu siapapun.
"Kau?" Sasuke menoleh pada Shikamaru di sisi kanannya.
"Kau bertanya hubungan cintaku? Masih belum menikah, tapi kami tinggal Bersama."
"Dasar bejat."
Celetukan Sasuke membuat Shikamaru tertawa lagi. "Itu karena Temari tidak mau menerima lamaranku. Aku bahkan sampai pernah dihajar oleh kedua adiknya, tapi Wanita itu masih saja teguh pada pendiriannya."
Hm... Sasuke seperti kekurangan sesuatu. Ah, Naruto. Bagaimana keadaan sahabatnya itu?
"Naruto?"
"Dia bertunangan dengan Shion. Wanita cantik itu ditemuinya saat misi." Sai menyahut dengan lantang saat Sasuke menanyakan Naruto.
"Satu lagi, Sakura masih melajang." Kata Sai menambahkan.
"Anak-anakmu sangat tampan, kan?" tanya Sai dengan spontan setelah mereka diam untuk beberapa detik.
"Mereka sangat mirip denganmu, apalagi ditambah mereka adalah anak kembar. Kau tahu? Kuroi sebentar lagi akan menjadi kepala kepolisian Konoha." Setelah mengatakan itu, Shikamaru memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.
"Kepolisian Konoha?"
Shikamaru mengangguk. "Sekarang dua anakmu sudah menjadi jonin, hebat sekali bukan? Kuroi adalah anak yang cerdas, dia meloncati hampir tiga kelas di akademi. Emh, Aoi. Anak itu sibuk dengan latihannya Bersama kakeknya dan Neji."
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Die
FanfictionJika besok aku mati, apakah kau akan sedih? [Hyuuga Hinata] . . . Mengapa hanya diam? Apa aku memang tak berarti apa-apa? [Uchiha Sasuke] . . . Disclaimer : @Masashi Kishimoto Credits photo: atas nama pinterest dan yg gambar Warning : Banyak kesalah...