"Hahaha! Alis tebal, aku akan mengalah-"
Tiba-tiba senyap.
Itu dia, si pemilik perayaan.
Berdiri dengan pakaian hitam khasnya.
Mata dingin, juga tatapan datar.
Uchiha Sasuke.
.
.
.
Sasuke sebenarnya malas untuk menghadiri perayaan apalah itu. Tapi, satu yang menjadi alasannya dia duduk disebelah Sakura.Hinata. Wanita itu terlihat cantik. Memangnya kapan istrinya tidak cantik?!
Hah, melihat senyum manis Hinata ketika ia datang membuatnya segera duduk. Tidak peduli apakah disini ramai atau tidak. Ingin sekali rasanya beranjak lalu menculik Hinata dari tempat itu!
Matanya memandang syal yang dipakai Hinata. Oh, dia menyembunyikannya. Kekeh Sasuke dalam hati.
Ketika ia sibuk dengan pikirannya tentang Hinata, suara Naruto menginterupsinya.
"Baiklah semuanya, Sasuke sudah ada disini. Mari kita rayakan kedatangannya juga acara berkumpul ini! Kanpai!"
"Kanpai!"
Semua orang menaikkan gelas masing-masing.
Sasuke bukan peminum handal, jadi ia hanya menempelkan bibirnya pada pada ujung gelas lalu segera menaruhnya kembali ke meja. Rasa pahit dari sake sangat ia tidak suka. Juga, alkohol adalah musuhnya.
Matanya masih saja melirik ke arah Hinata. Wanita itu terlihat santai meminum gelas demi gelas sake di hadapannya. Wanitanya ternyata seorang peminum. Ia terlihat biasa saja seolah minuman itu seperti air mineral.
"S-Sasuke-kun..."
Panggilan seorang gadis disampingnya membuatnya kesal karena pemandangan indah itu harus diinterupsi.
Alisnya mengernyitkan sebelah.
Ada apa?!
"Be-begini, selamat datang. Sebelumnya aku belum sempat mengatakan itu."
"Hn."
Suasana sudah cair, sepertinya.
Karena si alis tebal berpakaian serba ketat itu menantang Naruto makan yakiniku sebanyak-banyaknya."Lee! Aku bertaruh padamu!" Teriak Ino yang terus saja menempel pada kekasihnya, Sai.
"Yooo, aku pasti menang!" Sahut Lee diujung sana.
"Naruto! Jangan biarkan si alis tebal mengalahkanmu! Aku bertaruh!" Kiba sepertinya sudah mabuk, hah.
Pertandingan dimulai, Sakura yang memang duduk disebelah Naruto segera memulai komando.
Mereka sudah memesan tiga mangkok besar yakiniku. Yang paling cepat menghabiskannya, dialah pemenangnya.
Mereka makan dengan cara yang... Uwh! Sasuke sampai jijik. Bisa-bisanya!
Hingga satu jam berlalu. Lee juga Naruto tepar. Perut mereka terlalu banyak makan. Juga sepertinya mabuk.
Ah, tidak. Hampir semuanya mabuk.
Yang sadar saat ini hanya dirinya, Sakura, Sai, juga Shikamaru.
Oh, untuk si kepala nanas itu, Sasuke sebenarnya beberapa tidak sengaja memerhatikan. Padahal pria itu terus saja meneguk sake, kenapa dia tidak mabuk?!
Jangan lupakan, istrinya yang cantik itu. Wajahnya terlihat memerah. Karena dingin atau akhirnya mabuk?
Brak!
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Die
FanfictionJika besok aku mati, apakah kau akan sedih? [Hyuuga Hinata] . . . Mengapa hanya diam? Apa aku memang tak berarti apa-apa? [Uchiha Sasuke] . . . Disclaimer : @Masashi Kishimoto Credits photo: atas nama pinterest dan yg gambar Warning : Banyak kesalah...