Bab 17

4.1K 399 105
                                    

Ini masih pagi, dan Shikamaru sangat malas untuk pembahasan kali ini di kantor Hokage. Baru kemarin Uchiha Sasuke mencurahkan isi hati mengenai dia yang sudah menikah dengan Hinata lalu dibenci, kenapa masalah semakin rumit karena hari ini penetapan tanggal penikahan Sasuke dengan Sakura?

Sebelumnya, Sasuke memberitahunya agar merahasiakan pernikahannya karena pria itu belum mencatatkan pernikahan mereka ke kantor pusat.

Shikamaru rasanya ingin menggeplak kepala Sasuke saat itu, namun pernyataan masuk akal milik Sasuke membuatnya menggagalkan aksinya sendiri.

“Aku tidak mencatatkannya ke kantor pusat karena masalah ini akan menjadi lebih besar. Si Tua klan Hyuuga akan langsung membunuhku Ketika tau anaknya dinikahi seorang Uchiha sepertiku.”

Benar juga, namun… tidakkah di otak si Uchiha merepotkan itu terbesit rasa ingin meminta izin? Yah, memang tidak sopan seperti biasa, namun masalah pernikahan seperti ini seharusnya melibatkan persetujuan dua pihak. Shikamaru jadi tidak ragu lagi, sudah cocok memang jika Sasuke dibenci.

“Bajingan merepotkan…” desisnya saat kakinya sudah sampai di ruang pertemuan. Matanya tertuju pada Sasuke yang duduk dengan tatapan datar di ujung sana.  Namun, jika diteliti lebih jauh, tatapan itu seperti… kosong?

Yah, Shikamaru yakin. Laki-laki itu pasti sedang pusing akan melakukan apa di pertemuan kali ini.

Matanya semakin melebar Ketika tatapannya merujuk ke Hyuuga Hinata yang duduk dengan santai di sisi kiri Kiba.

Tempat duduk yang memanjang dengan ujung paling Utara diduduki oleh sang Hokage, Hatake Kakashi. Lalu Sembilan baris tempat duduk ke Selatan pada sisi kiri dan kanan meja. Di samping kiri Kakashi, Sasuke duduk tegap, lalu disampingnya terdapat Tsunade. Semakin ke Selatan, diikuti oleh Sakura, Naruto, Rock Lee, Neji, Tenten, Shikamaru, Chouji. Lalu diseberangnya, Kiba, Hinata, Shino, Sai, lalu Ino. Sisa tempat duduk di Utara diisi oleh para petinggi Konoha.

Shikamaru sempat diberitahu kalau di pertemuan ini, semua teman-teman dekat Sasuke akan diundang guna menjadi saksi penetapan tanggal pernikahan. Sekaligus acara pertunangan resmi sebelum Uchiha Sasuke dan Haruno Sakura menikah.

Mata Shikamau sedikit menyipit tatkala Hinata mengusap-usap rambutnya. Rambut yang sebelumnya digulung rapi itu perlahan lepas dari tempatnya. Membuatnya tergerai leluasa di bahu mungil gadis itu. Shikamaru akui Hinata adalah Wanita yang cantik dan lembut, tapi… penampilan hari ini… mengapa begitu… menggoda?

Acara ini memang resmi, mereka yang datang menggunakan kimono. Lalu Hinata? Jika tidak salah lihat, bukankah itu tomesode? Apalagi warna hitam yang mendominasi kenapa begitu mirip dengan milik Sasuke diujung sana?

Wow, sepertinya hari ini tidak akan membosankan seperti biasa.

Hyuuga Hinata yang mereka kenal ternyata memiliki sisi seperti ini. Cukup menarik.

.

.

.

Hinata menghela napas Lelah, ia sudah berusaha keras menggulung rambutnya agar rapi dan tidak berantakan seperti ini. Tapi, ya sudahlah. Akhirnya ia hanya menjepitkan kanzashi yang dihiasi bunga biru Forget Me Not. Bentuk bunganya yang kecil, entah kenapa membuat Hinata selalu merasa ingin tersenyum karena cantiknya.

Jika bukan karena perkataan Sai kemarin malam, ia sungguh tidak ingin datang ke tempat ini. Biar saja terserah Sasuke. Tapi, kalimat milik Sai membuatnya langsung berubah pikiran.

Flashback on.

“Tanpa kutebak, kau sedang hamil.”

Jantung Hinata rasanya mau copot Ketika Sai tiba-tiba saja sudah berdiri dihadapannya. Ia sedang beristirahat setelah kepulangan Kiba dan Shino.

If I DieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang