Bab 20 - End

4.6K 394 63
                                    

KALO GA MAU KOMEN, VOTE DULU BISA GA? Hemran gua cuma tinggal klik tombol bintang doang padahal.

.

.

.

"Semoga kau selalu Bahagia, Sasuke-kun." Sakura tersenyum kecil.

Sasuke hanya tersenyum tipis. Ia kemudian menatap Naruto. "Kau harus tahu kalau Hinata sekarang milikku."

Naruto mendecih, "Aku tahu-aku tahu. Kau tak perlu mengulang kalimat itu hingga ribuan kali. Tapi, Sasuke jangan sampai kau menyakiti Hinata. Akulah yang pertama akan mendatangimu lalu menghajar wajahmu yang angkuh itu."

Sasuke terkekeh didalam hati. Walaupun begitu, ia merasa lebih tenang telah meluruskan pertikaian perasaan diantara mereka. Mungkin, bagi si gadis Haruno ini sangat menyakitkan tapi inilah kenyataannya. Uchiha Sasuke yang Bersama dengan Hinata.

Sepertinya mereka akan Kembali lagi seperti dulu, Naruto tersenyum lebar menatap kedua temannya.

.

.

.

Mengingat kejadian kemarin, Sakura hanya bisa tersenyum lirih. Sasuke telah menjadi milik Wanita lain. Yah, seharusnya ia bisa menerima hal itu. Ia bahkan bisa melihat bagaimana tatapan berbeda yang selalu Sasuke berikan pada Hinata. Bahkan saat sebelum semua hal rumit ini terjadi.

Dulu ia juga sempat penasaran mengapa Sasuke Kembali secara tiba-tiba ke desa. Lalu pertemuan antara teman Angkatan mereka yang membuatnya bingung setengah mati akibat tidak mengerti apa yang terjadi.

Hah, ia bodoh sekali. Kenapa ia tidak segera menyadari bahwa Sasuke telah mengejar Hinata saat itu? Bahkan semua teman-teman angkatannya dengan mudah membaca lagak Sasuke yang sangat perhatian dan pencemburu terhadap orang-orang yang mendekati Hinata.

Tidak-tidak, Sakura harus melupakan Sasuke. Ini juga demi kebaikan orang lain dan dirinya sendiri. Ia sudah tidak dapat menjangkau Langkah Sasuke, dari dulu hingga sekarang. Naruto juga terlihat telah menerima bahkan turut senang dengan pernikahan Sasuke dan Hinata.

Ia kemudian mendongak, menatap Langit yang saat ini sangat biru karena cuaca memang sedang cerah.

Setelah mengingat-ingat Kembali segela hal yang telah terjadi bahkan pertemuan-pertemuan itu, ia telah menapakkan kaki di taman Konoha untuk menenangkan diri.

Setelah ini, nanti sore ia telah diundang untuk datang ke mansion Uchiha. Hah, ia harus menahan diri untuk tidak menangis melihat bagaimana nanti Sasuke dan Hinata bermesraan mungkin? Ia harus bisa. Juga harus sadar bahwa cintanya ini tidak dapat lagi dipaksakan.

.

.

.

"Sampai jumpa, Hinata!!!"

Teriak semua rekan-rekan Angkatan. Hinata segera ikut melambaikan tangannya. Sasuke hanya menatap kesal kepergian semua teman-temannya. Acara pertemuan kecil-kecilan sejak tadi sore telah berakhir. Sasuke masih kesal dengan kelakuan-kelakuan teman-temannya yang selalu saja seperti ingin merebut Hinata darinya. Dan Hinata tidak mengerti bagaimana ia selalu menahan kesal, apalagi ditertawakan karena sifatnya yang cemburuan.

Sasuke hanya sedikit posesif, bukan cemburuan. Ia hanya tidak suka bila hal-hal miliknya disentuh atau dikelilingi orang lain. Kalau ia sudah mengeklaim sesuatu, maka hal itu adalah untuknya pribadi. Termasuk dengan Hinata. Ia tahu, kalau Hinata mendengar semua hal ini, Wanita itu pasti akan berusaha memberitahunya mengenai hal bahwa manusia tidak bisa benar-benar memiliki atau dimiliki manusia lain.

If I DieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang