happy birthday baekhyun!!!!!!!!
Han Jimin sedang menuruni tangga menuju peron kereta bawah tanah, kepala menunduk menatap ponselnya. Setidaknya sudah ada selusin orang-orang yang tidak sabaran menyalipnya sambil menggerutu karena Jimin berjalan terlalu pelan di depan mereka.
Begitu sampai di anak tangga terbawah, ia mengangkat kepala dan iklan raksasa di hadapannya membuatnya mengangkat alis. All-Mate911 itu masih belum bangkrut juga rupanya. Dari mana mereka punya budget untuk memasang iklan di stasiun kereta?
Iklannya norak pula. Ada logo All-Mate911 diletakkan besar-besar di tengah latar putih, lalu d bawah logo itu, tulisan dengan font imut terbaca, We are the help you're looking for.
"Pertolongan yang kucari apaan," dumal Jimin. "Prostitusi online sampah."
Tulisan itu juga dilengkapi nomor telepon kantor pusat yang disebut '24 hour hotline'. Jimin berdecak-decak di depan logo All-Mate yang mencolok. Iklan ini bisa-bisa membuat orang-orang salah paham bahwa All-Mate itu semacam organisasi jasa yang membantu mereka yang berada dalam kesulitan, padahal jelas-jelas perusahaan itu hanya mencari uang dari orang-orang yang kesepian.
***
Dugaan Jimin benar, tentu saja, seperti yang terjadi lagi hari ini.
Kim Taehee sedang duduk kaku di belakang meja kerjanya, mengetik laporan omset bulan April yang belum sempat diselesaikannya minggu lalu karena ia terlalu sibuk. Sibuk membuat persiapan kejutan ulangtahun untuk Baekhyun, maksudnya.
Sayangnya, yang diberi kejutan ternyata tidak tahu terima kasih dan malah mengejek, "Ini semua buat apa? Umurku tiga puluh satu tahun, bukan tiga puluh satu bulan. Balon-balon jelek apa pula ini? Kau membuat apartemen sempit ini makin sempit saja."
Padahal Taehee sudah capek-capek begadang sampai tengah malam menghias strawberry cheesecake buatan sendiri. Ingin sekali rasanya meninju seluruh muka Baekhyun dengan kue itu semalam, yang tidak Taehee lakukan karena akhirnya ia menghabiskan semuanya sendirian.
Itu menjelaskan kenapa wajahnya bengkak sekali pagi ini—kebanyakan gula dan kurang tidur.
Karena kejadian tidak enak semalam, Taehee mendiamkan Baekhyun sepanjang hari. Baekhyun mencoba bergurau dan minta maaf, tapi Taehee mengabaikannya seakan-akan laki-laki itu tidak ada (yang sebenarnya sulit, karena Baekhyun bukan orang yang bisa diabaikan dengan mudah). Akhirnya Baekhyun menyerah juga dan membiarkan Taehee sendiri.
Jadi, sekarang mereka berdua duduk di belakang meja masing-masing dengan canggung. Kecanggungan itu terasa sekali di udara sampai-sampai tidak ada orang lain yang mau masuk ke ruangan ini. Saat staf lain butuh sesuatu dari Taehee, mereka memintanya lewat chat saja.
Lalu, telepon penyelamat muncul ketika hampir mendekati waktu pulang kerja.
Jadi begini, sejak iklan baru All-Mate911 itu dipasang, kantor mereka beberapa kali mendapat telepon tersasar dari orang-orang yang mencari bantuan—maksudnya benar-benar orang yang butuh bantuan. Dalam dua minggu terakhir Taehee sudah menjawab dua juta telepon dari orang yang tertekan di tempat kerja, orang yang depresi, orang yang kecanduan alkohol, orang yang ingin bunuh diri karena gagal masuk SKY, orang yang kebingungan, pokoknya macam-macam.
Begitu juga telepon yang datang sore ini. Taehee menerima panggilan dengan wajah datar dan nada superramah, "Halo, di sini kantor pusat All-Mate911. Ada yang bisa kami bantu untukmu?"
Laki-laki di seberang sambungan menyahut dengan suara gemetar, "Ha-halo."
Jantung Taehee rasanya jatuh ke lantai. Ia langsung tahu ini pasti telepon salah sambung lagi. Seketika ia melupakan kekesalannya dan melambaikan satu tangannya tinggi-tinggi untuk menarik perhatian Baekhyun tanpa suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
All-Fate609
Fanfiction[Second book of All-Mate911] Kekacauan BELUM berakhir. Ryu Sena, mantan penyedia layanan di All-Mate911 yang menyediakan teman bayaran, masih jauh sekali dari titel istri idaman dan keluarga suaminya membuatnya gila. Park Chanyeol, mantan pengguna l...