:: Let's not play push and pull
I want to love, you want to be loved
Chen X Heize X Vibe - 썸타 (Lil' Something) ::
"Seingatku kau membayarku untuk menjadi pacarmu, bukan pesuruhmu," itu yang Baekhyun katakan ketika Taehee meneleponnya menjelang tengah hari itu.
"Ya, dan aku juga tidak ingin meminta bantuanmu, tapi aku punya banyak pekerjaan hari ini dan aku baru ingat kalau aku harus belanja," balas Taehee dari seberang sana.
"Memangnya kau tidak bisa pergi belanja sepulang kerja? Atau besok?" tanya Baekhyun.
"Susu dan telur hanya diskon hari ini sampai jam lima sore. Ayolah, Byun Baekhyun." Taehee memakai nada setengah merajuk (yang terdengar jelas dipaksakan) untuk membujuknya. "Aku akan mengganti uangmu nanti, lengkap dengan ongkos busnya."
"Kau bahkan belum membayar gajiku."
"Kau baru bekerja dua minggu."
Baekhyun menghela tubuhnya dari atas kasur dan menguap dengan berisik. "Kita baru berpacaran pura-pura selama dua minggu dan kau sudah begitu bergantung padaku. Bagaimana jika kita pacaran sungguhan? Kau akan menyuruhku mengepel rumahmu?"
Taehee tertawa hambar. Baekhyun bisa membayangkan gadis itu memutar bola matanya dengan raut muka sebal. "Ya, bersyukurlah kita hanya berpura-pura."
Baekhyun menggaruk-garuk belakang kepalanya, membuat rambutnya yang mencuat ke mana-mana semakin berantakan. "Omong-omong, tahu tidak, aku baru bangun dan belum memakai apa-apa."
Sekarang ia bisa membayangkan Taehee mendelik seolah berkata what-the-hell? "Apa urusannya itu denganku?"
"Siapa tahu saja kau penasaran."
"Terserah. Jadi kau akan membantu atau tidak?"
Baekhyun menguap sekali lagi. "Yah, baiklah. Apa yang kau perlukan?"
Taehee mengirimkan daftar belanjanya lewat pesan singkat dan sekitar satu jam kemudian, Baekhyun sudah berpakaian dan berada di pasar swalayan yang dimaksud Taehee.
Ia membaca pesan singkatnya. Satu pak telur isi dua puluh empat butir, dua pak susu ukuran satu liter, roti tawar (whole wheat, cek tanggal kadaluarsanya), satu pak yoghurt, pisang (mulus, tanpa bintik-bintik), setengah kilogram wortel (pilih yang warnanya cerah, jangan yang kecil-kecil), bayam (organik, ambil yang segar), kubis, timun... idih.
Baekhyun merogoh ponselnya dan menelepon Taehee.
"Apa?" jawab Taehee cepat, tidak repot-repot bilang halo seperti orang normal.
"Kau yakin ini makanan manusia, bukannya kuda?"
"Beli sajalah," sergah Taehee. "Aku sedang mengerjakan laporan. Sudah, ya."
Taehee memutus sambungan. Baekhyun mengambil telur, lalu berhenti di depan rak khusus produk susu. Ia mengambil dua pak susu dan berhadapan dengan selusin pilihan yoghurt. Ia merogoh ponselnya dan menelepon Taehee lagi.
"Apa?" tanya Taehee tidak sabar.
"Susu cokelat atau putih?"
"Putih."
KAMU SEDANG MEMBACA
All-Fate609
Fanfiction[Second book of All-Mate911] Kekacauan BELUM berakhir. Ryu Sena, mantan penyedia layanan di All-Mate911 yang menyediakan teman bayaran, masih jauh sekali dari titel istri idaman dan keluarga suaminya membuatnya gila. Park Chanyeol, mantan pengguna l...