:: Who are you stranger? Can't stop thinking of you
BoA - Who Are You (feat. Gaeko) ::
Sementara Luhan tetap bergeming, pertanda bahwa ia tidak merasa apa yang didengarnya dari Baekhyun semenarik itu untuk dikomentari, Han Jimin hampir menyemburkan ice latte di dalam mulutnya. "Apa maksudmu, kau bekerja untuk All-Mate?" tanyanya setelah berhasil menghentikan batuk-batuknya.
Ini adalah satu lagi sesi temu-sapa-bincang pada minggu berikutnya, dan Baekhyun mengumumkan 'pengumuman besar'-nya selagi mereka menyesap kopi di sore hari yang berawan. Memasuki akhir bulan Oktober, cuaca semakin dingin.
"Maksudnya, aku bekerja untuk All-Mate," jawab Baekhyun ringan.
Jongdae (kenapa ia ada di sini lagi?) lantas bertanya padanya dengan wajah ingin tahu, "Tapi, apa itu All-Mate?"
"Prostitusi online," Jimin yang menjawab.
Jongdae berdengap. "Serius?"
Jimin menghela napas dan berpaling dari Jongdae pada Baekhyun. "Kenapa kau tertarik dengan itu?"
Baekhyun mengangkat bahunya, tidak menjawab. "Kau mau lihat profilku?" Tanpa menunggu jawaban, ia mengeluarkan 'ponsel kerja'-nya dan mengulurkannya pada Jimin.
"Nama: Oh Sehun. Umur: dua puluh dua tahun. Hal favorit: kopi, buku, musik klasik, dan bahasa Inggris." Jimin membacakan profil yang Baekhyun atur pada aplikasi All-Mate-nya, dan semakin ia membaca, semakin buruk ekspresi jijik di wajahnya.
Sehun yang kebetulan melintas dalam jarak dengar seketika berhenti. "Oke, kenapa aku?"
Di saat yang sama, Luhan tertawa terbahak-bahak. "Buku? Musik klasik? Yang benar saja!"
Jimin mengacungkan ponsel itu ke depan wajah Baekhyun. "Omong kosong macam apa ini?" katanya dengan nada menuntut.
Jongdae yang tidak punya ide sama sekali apa yang mereka bicarakan hanya bisa mengerutkan dahinya. "Situs prostitusi online ada profilnya juga? Wow."
"Whatever." Sehun memutar bola matanya sebal dan berlalu dari sana tanpa mendengar lebih banyak.
"All-Mate911, kawanku, adalah aplikasi untuk menyewa teman bagi mereka yang membutuhkan pendamping sementara." Baekhyun mengambil ponselnya dari tangan Jimin dan menunjukkannya pada Jongdae. "Lihat, ini profilku. Foto dan hal-hal favoritku akan tampil di aplikasi pengguna All-Mate. Kalau seseorang tertarik, dia akan meneleponku, lalu aku akan pergi dan pura-pura jadi temannya sesuai kebutuhannya."
"Yang berarti sama saja prostitusi," timpal Jimin sinis. Ia menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi dan bersedekap. Kedua matanya disipitkan ke arah Baekhyun. "Ryu Sena akan membunuhmu."
"Oh, dia sudah tahu," balas Baekhyun santai.
Jimin mengerjap. "Benarkah?"
"Yah, Chanyeol-ie pasti sudah tahu," ralat Baekhyun. "Dan Chanyeol akan memberitahunya. Berita buruk cepat menyebar."
"Ya, dan setelah itu, Sena akan membunuhmu karena mempermalukan adiknya."
Baekhyun tidak tampak merasa terancam. "Tenang saja, aku hanya meminjam nama dan umurnya."
Sehun yang kebetulan terpaksa melewati area di dekat meja mereka lagi segera menimpali, "Aku akan pulang ke rumah untuk mengganti nama dan kewarganegaraan."
Sayangnya, tidak ada yang mendengar gerutuannya. Kalaupun Baekhyun mendengar, ia mengabaikannya karena ponsel kerjanya berdering.
"Nah, itu dia panggilan pertamaku," kata Baekhyun riang—sengaja dibuat-buat agar Jimin semakin jengkel. "Sampai jumpa lagi, kawan-kawan."
KAMU SEDANG MEMBACA
All-Fate609
Fanfiction[Second book of All-Mate911] Kekacauan BELUM berakhir. Ryu Sena, mantan penyedia layanan di All-Mate911 yang menyediakan teman bayaran, masih jauh sekali dari titel istri idaman dan keluarga suaminya membuatnya gila. Park Chanyeol, mantan pengguna l...