friendly warning: chapter ini panjang HAHHAHAHA MAAF
:: Although I can't hold you now
I'm a man with a large heart who'll protect you by your side
I'll take you home
Lean on me
Baekhyun - 바래다줄게 (Take You Home) ::Mimpi buruk Baekhyun beberapa bulan terakhir dimulai dengan berbeda. Baekhyun sudah nyaris lupa bagaimana rasanya berada dalam gereja kosong dan menjadi satu-satunya yang mengunjungi tubuh matinya yang dingin karena semua orang sudah meninggalkannya lebih dulu.
Tidak, belakangan ini mimpinya hangat. Baekhyun sering menghabiskan waktu duduk memeluk lutut di ambang pintu ganda gereja yang terbuka menghadap taman, melihat kehidupan berjalan di depan matanya. Biasanya ia akan melihat kakek-neneknya duduk-duduk di bangku taman seperti pasangan tua di film romansa yang menggelikan, lalu Chanyeol dan Sena, kadang-kadang ia juga melihat Jongdae, Sehun, Han Jimin.... Baekhyun tidak bergabung dengan mereka—menonton saja rasanya sudah menyenangkan.
Di dalam mimpinya malam ini, kakek-neneknya duduk-duduk seperti biasa, sama-sama memegangi koran di depan muka masing-masing dengan satu tangan. Baekhyun melihat Chanyeol pura-pura berlari sementara balita yang dipakaikan onesie bebek berwarna kuning (kenapa bebek?) mengejarnya. Onesie-nya begitu terang di bawah matahari, balita itu jadi terlihat seperti bohlam daripada bebek.Sena duduk bersila di tanah sebagai penonton, dengan Jimin dan laki-laki Cina pacarnya—siapa namanya, Baekhyun lupa—di sebelahnya. Mereka tertawa.
Oh, ada Jongdae juga. Laki-laki itu sedang berjalan santai, memasang earphone, hidung mancungnya terkubur di antara halaman buku. Mengenal Jongdae, Baekhyun tahu volume musiknya dipasang maksimal. Berjalan sambil membaca dan mendengarkan musik akan berakhir dengan jatuh konyol—dan benar, baru saja itu terbesit di kepala Baekhyun, Jongdae tersandung dan jatuh seperti orang bodoh.
"Byun Baekhyun!"
Lalu, Baekhyun melihat Taehee. Ia tidak yakin gadis itu datang dari mana, tapi sekarang Taehee melambai-lambaikan kedua tangannya di udara sambil melompatseperticheerleader. Taehee tersenyum sangat lebar dan berlari ke arahnya.
Semakin gadis itu mendekat, Baekhyun merasakan dadanya berdesir semakin kuat—tapi gadis itu menghancurkan momen dengan tersandung kakinya sendiri dan jatuh berdebum di dekat jalan masuk gereja, memekik keras, "ADUH!"
Kebiasaan.
Taehee tidak kunjung bangun dari tempatnya jatuh. Dunia serasa berhenti sejenak bagi Baekhyun. Kenapa Taehee tidak bangun? Baekhyun akhirnya berdiri dan berjalan mendekatinya untuk memastikan sendiri. Taehee tidak pingsan, kan?
Ketika Baekhyun menekuk lutut dan memanjangkan tangan untuk menggoyang bahu Taehee, gadis itu melonjak, "Cilukba!"
Baekhyun begitu terkejut sampai-sampai terhempas ke belakang dan pantatnya jatuh duduk.
Taehee tertawa renyah. "Panik, ya? Hehe."
Baekhyun ingin sekali menimpuk kepalanya dengan sepatu.
"Nah, karena kau sudah di luar..." Taehee melompat berdiri, menyapu debu pada bagian depan kaus dan celananya, lalu mengulurkan satu tangan pada Baekhyun untuk digenggam. "Ayo!"
Baekhyun menatapnya dengan pandangan bertanya.
Taehee melotot gemas, mengibas-ibaskan tangan di depan wajah Baekhyun. "Ayolah, gembul!"
Baekhyun tidak tahu ke mana atau untuk apa Taehee mengajaknya, tapi toh ia tetap menyambut uluran tangan itu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
All-Fate609
Fanfiction[Second book of All-Mate911] Kekacauan BELUM berakhir. Ryu Sena, mantan penyedia layanan di All-Mate911 yang menyediakan teman bayaran, masih jauh sekali dari titel istri idaman dan keluarga suaminya membuatnya gila. Park Chanyeol, mantan pengguna l...