:: I'm a fool, a fool that only looks at you
Juniel feat Jung Yonghwa, 바보 (Fool) ::
Waktu produktif Byun Baekhyun (alias waktu ia harus mengangkat pantatnya dan melakukan upaya menghasilkan uang) dimulai jam setengah sembilan malam dan berakhir jam setengah empat pagi setiap hari kecuali hari Rabu dan Sabtu; itu kalau tidak ada kejadian merepotkan seperti memulangkan eksekutif muda yang teler di lounge atau mengurus berandal amatir yang berkelahi dengan satu sama lain di kelab. Sialnya, sebagai bartender, hal-hal seperti itu lebih sering terjadi daripada tidak.
Karena jadwal kerja nokturnal, Baekhyun hampir selalu tidur jam setengah lima pagi dan bangun jam dua siang. Kemudian ia akan turun untuk membeli paket nasi chicken katsu dan puding—itulah untungnya menyewa kamar tepat di atas minimarket dua puluh empat jam—atau ramyeon kalau ia sedang malas. Setelah sarapan sekaligus makan siang, Baekhyun biasanya membunuh waktu dengan membaca manga sambil mengemil keripik atau menonton music video apa saja yang sedang hit di YouTube, lalu mandi, yang sebenarnya hanya butuh sepuluh menit kalau tidak ditambah "konser" dan "merenungkan makna hidup". Jam delapan, Baekhyun berangkat ke kelab dan mengulangi rutinitas yang sama.
Tapi di hari liburnya, Baekhyun akan bangun tidur lebih pagi, mandi lebih cepat, makan lebih sehat, dan berjalan-jalan di sekitar Seoul. Salah satu kegiatan yang paling ia sukai adalah mengunjungi toko-toko musik dan mendengarkan satu persatu CD yang bisa dicoba gratis (sampai ia ditegur oleh pegawai yang sudah memerhatikannya seharian).
Tentu saja, bukan Baekhyun saja yang menyukainya.
Siang itu, saat sedang asyik mengangguk-anggukkan kepala mengikuti hentakan lagu hiphop lewat headphone, Baekhyun tidak sengaja melirik ke kiri dan mendapati Kim Jongdae berjalan ke arahnya dengan satu CD di tangan, barangkali berniat mencoba mendengarkannya sebelum memutuskan membeli.
Begitu melihat Baekhyun ada di sana, Jongdae otomatis berputar balik seolah seseorang menekan tombol di ubun-ubunnya. Tanpa berpikir, Baekhyun segera melepaskan headphone dan menyusul laki-laki itu.
"Hey!" Baekhyun melemparkan lengannya ke bahu Jongdae untuk menghentikan langkahnya. "What's up, bro? Kau di sini juga? Bukankah shift-mu malam ini?"
"Ssh," Jongdae berdesis sambil menempatkan satu jari telunjuknya di depan bibir dan berlagak menatap sekitar dengan sorot mata misterius. "Jangan menarik perhatian, aku sedang menyamar."
Baekhyun mengerjap. "Menyamar jadi apa?"
"Jadi orang lain, agar aku bisa mengabaikanmu."
"Wow. Fuck you too."
"SSSH," Jongdae sengaja berdesis lebih keras dan mencoba mempercepat langkahnya. "Jaga jarak aman. Aku tidak ingin orang menyangka aku mengenalmu."
Baekhyun memberengut sebal, tapi detik berikutnya, ia melompat memeluk Jongdae erat-erat seperti koala sebelum laki-laki itu menyadari apa yang datang padanya. "JONGDAE-YAAA~! LAMA TIDAK BERJUMPAAA~! APA KABAAARR?"
Teriakan melengking Baekhyun sukses membuat orang-orang di sekitarnya, orang-orang di meja kasir, orang-orang di dalam gudang, sampai orang-orang di lantai dua yang bahkan tidak bisa melihatnya, menolehkan kepala karena mengira alarm kebakaran berbunyi.
Jongdae buru-buru melesat ke luar dari toko sambil menurunkan topi serendah mungkin menutupi wajahnya, diikuti Baekhyun di belakangnya yang menyengir puas seperti anak anjing kurang ajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
All-Fate609
Fanfiction[Second book of All-Mate911] Kekacauan BELUM berakhir. Ryu Sena, mantan penyedia layanan di All-Mate911 yang menyediakan teman bayaran, masih jauh sekali dari titel istri idaman dan keluarga suaminya membuatnya gila. Park Chanyeol, mantan pengguna l...