||~~~~~🦋HAPPY READING🦋~~~~~||
Berlin
23.00 pm.Dorrr.....
Dorr.....
Dorr......Bunyi tembakan menggema di sebuah mansion mewah, gadis ralat wanita berhoodie dan bermasker itu dengan lihai menembak para bodyguard yang menyerang mereka, satu persatu para bodyguard itu tumbang.
"Theo, Malvin, Joe, Rey, cepat buka pintunya" titah wanita itu panggil saja namanya Aira.
"Baik Bos" ucap keempat pria yang berada didepannya.
"Yang lainnya berjaga-jaga diluar" titahnya lagi pada empat orang pria lainnya.
"Baik bos" Aira dan keempat bawahannya itu lalu mendorong pintu ruangan itu yang berlapis emas, namun pintu tersebut tidak semudah itu untuk dibuka.
"Sialan. Pintu ini memakai kartu, ledakan saja" perintah Aira seraya menjauh dari pintu diikuti oleh ketiga bawahnnya, lalu salah satu bawahannya kemudian mengeluarkan sebuah bom, yang dirakit untuk menghancurkan pintu tanpa memberikan efek yang besar.
Pria itu meletakkan bom tepat didaun pintu, bom itu melekat dipintu, pria itu mundur beberapa langkah, lalu menekans sebuah tombol.
Bommmmm......
Suara ledakan itu mereka harus menutup telinga beberapa saat, asap yang tadinya tebal kini mulai menipis.
Aira lalu menggerakkan tangannya kedepan, menyuruh mereka masuk terlebih dahulu, tanpa aba-aba mereka melaksanakan perintah sang Bos.
Mereka kemudian masuk kedalam ruangan disusul oleh wanita itu.
"Segera temukan barangnya" titah Aira dengan menggerakkan pistolnya kedepan.
"Baik bos" mereka kemudian berpencar diruangan itu.
Pria yang bernama Theo mendekat kearah lemari besar yang terbuat dari kayu itu.
"Bos" panggil Theo. Wanita itu kemudian berbalik kearah Theo lalu berjalan kearahnya.
"Buka" perintah Aira.
Dengan hati-hati Theo membuka lemari itu, terpampanglah benda yang mereka cari.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LEADER OF MAFIA ✓
AkcjaTERBIT--- Aira Kenza Liona pemimpin mafia terbesar di Negaranya, karena kesalahan satu malam-tiga tahun yang lalu, mengharuskannya menjadi seorang ibu tunggal diusia yang masih terbilang sangat muda. Alvin Graha Lionel anak berusia tiga tahun, mempu...