||~~~~~🦋HAPPY READING🦋~~~~~||
"Om tidak seru, lihat alvin akan mengeluarkan matanya," ucap Alvin seraya mengerucutkan bibirnya, lalu menghadap mayat yang berada didepannya, ia kembali mencongkel bola mata orang itu disebelah kanan, posisi alvin sekarang duduk dilantai dingin, seraya sibuk dengan mayat itu, ia seperti sedang mengoyak tanah, Aira berjalan mendekati sang putra."Alvin."
Suara itu menghentikan aktifitasnya, Alvin berbalik, dia mendapati mommynya sedang menatapnya dengan kaget.
Bagaimana tidak wajah Alvin di lumuri darah, bahkan seluruh tubuhnya, kotor sekali anak ini.
"Mom...my," ucap Alvin, lalu ia menjatuhkan pisau kecilnya itu, dan berjalan mendekat kearah mommynya.
"Apa yang kau lakukan boy?" Tanya Aira seraya menatap putranya yang sedang berjalan kearahnya.
"Alvin hanya mengeluarkan matanya mom," kata Alvin dengan polos seraya mengerjapkan matanya, ouh dia sangat imut.
"Ya ampun Boy, dari mana kau belajar menjadi seorang psikopat," gumam Aira, namun masih bisa didengar oleh mereka.
"Dari kakek," balas Alvin sembari menatap mommynya. Aira menghembuskan nafas kasarnya, inilah resikonya jika mempunyai keluarga psikopat, bahkan anaknya sendiri yang masih berusia empat tahun turut menjadi psikopat kecil.
"Juke, bawakan aku handuk, dan suruh bibi Era menyiapkan air hangat, Alvin akan mandi," perintah Aira pada Juke.
"Baik bos," bodyguard yang bernama Juke itu, kemudian keluar dari ruangan.
"Dan kau Roy, bakar mayat itu," titah Aira pada Roy. Aira lalu menunduk dan menatap putranya yang pendek itu, lihatlah bahkan Alvin sangat polos saat menatapnya.
"Sekarang kau akan dibersihkan boy, hemmM bau mu sangat tidak enak," lanjut Aira seraya menggendong putranya, dan membawanya keluar ruangan.
Saat akan menaikki tangga, terlihat bibi Era berjalan menuruni tangga. "Nyonya, airnya mandi tuan muda sudah siap."
"Baiklah, terimakasih bi," Aira kemudian melangkah kembali menaiki tangga, bibi Era berdigik ngeri menatap sepasang anak dan ibu itu.
Ceklek....
Aira membuka pintu kamar, bajunya juga kini ternodai oleh darah.
"Oke boy, sekarang waktunya mandi," ucap Aira, Alvin tersenyum senang.
Aira membawa Alvin masuk kedalam kamar mandi. "Nah berdiri disini," Aira menurunkan Alvin dan membuka semua pakaian putranya itu, ia kemudian memasukan Alvin kedalam bathub.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LEADER OF MAFIA ✓
AksiTERBIT--- Aira Kenza Liona pemimpin mafia terbesar di Negaranya, karena kesalahan satu malam-tiga tahun yang lalu, mengharuskannya menjadi seorang ibu tunggal diusia yang masih terbilang sangat muda. Alvin Graha Lionel anak berusia tiga tahun, mempu...