The Leader¹⁷

13.1K 1K 18
                                    

Mengandung typo||

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mengandung typo
||


Setelah dari markas, Aira kemudian mengajak anaknya berjalan-jalan di salah satu mall dijakarta sekedar untuk mencuci mata.

"Mom Vin mau eskrim," ujar Alvin. Aira kemudian menatap putranya lalu beralih menatap salah satu bodyguardnya. Bodyguard yang ditatap sedemikian rupa, mengerti dan kemudian pergid dari hadapan kedua bosnya itu.

"Tunggulah uncle nanti membelikanmu," ucap Aira, mereka sedang duduk dikursi sejujurnya ia sendiri lelah seharian, dikantor dan berurusan dengan bos gila, pulang kerumah bermain dengan Alvin, ke markas mengajaka Alvin bermain sebentar, dan terakhir disini lah mereka.

"Mom Alvin punya daddy?" Pertanyaan itu lagi keluar dari mulut Alvin.

Aira terkejut, untuk apa Alvin menanyakan ini. "Alvin punya daddy," ucap Aira.

"Lalu Daddy Alvin dimana?" tanyanya.

"Kan mommy sudah bilang Daddy kamu di_"

Dorr....

Suara tembakan itu membuat Aira dan seluruh pengunjung mall berteriak dan berlarian keluar mall.

Dorr...
Dorrr...

Aira menggendong putranya lalu berlari menyelamatkan diri, entah kemana bodyguardnya.

Dorrr...

Melihat peluru ditembakkan kearahnya Aira langsung bersembunyi dibalik tembok besar.

"Sial siapa mereka," geram Aira.

Dor....
Dorr....

Entah berapa kali mereka menembak kearah Aira yang berada dibalik tembok.

Dorrr...
Dorr....
Dorr....

Suara tembakan lain menggema dimall yang sudah sepi, bersamaan dengan itu beberapa bodyguardnya menghampirinya.

"Maaf bos kami terlambat," ucap salah satu bodyguard.

"Siapa mereka?" Tanya Aira yang masih setia menggendong putranya.

"Mereka suruhan Jivana bos," sahut salah satu bodyguard.

"Sial, wanita itu benar-benar mencari mati rupanya, tembak semua, berikan aku pistol," titah Aira. Salah satu bodyguardnya pun memberinya pistol.

"Orin siapkan aku mobil diluar, yang lain ikut aku, kita bunuh suruhan Jivana," titah Aira.

"Baik bos," mereka kemudian mengikuti perintah Aira, Orin keluar mall untuk menyiapkan mobil, sementara yang lain mengikuti Aira turun kelantai 7, karna posisi mereka sekarang berada dilantai 8.

"Alvin jangan buka matamu ya sayang," ucap Aira sebelum keluar dari balik tembok.

Dorr...
Dorr...

Aira menembak beberapa suruhan Jivana, ia menembak dengan Alvin yang masih berada digendongannya.

Dorr...
Dorrr...
Dorrr...

Para bodyguard Aira juga ikut menembak, kearah mereka, ternyata disetiap lantai ada suruhan Jivana, wanita itu benar-benar ingin mati.

Dorr...
Dorrr....
Dorrr...
Dorrrr...

Masih dengan aksi saling tembak menembak, Aira dan bodyguardnya sesekali bersembunyi dibalik tiang, agar tidak terkena tembakan.

Alvin sendiri tidak menutup matanya, ia menatap semua kejadian ini, matanya menatap tajam kesalah satu bawahan Jivana, membuat bawahan Jivana langsung menjatuhkan pistolnya.

Dorr

Orang yang ditatap Alvin tadi langsung terkena tembakan, dari salah satu bodyguard Aira. Alvin tersenyum lebar melihat itu.

Setelah melewati beberapa lantai, mereka akhirnya berada dilantai satu, disana puluhan bawahan Jivana sedang menembak kearah mereka.

"JIVANA KAU AKAN BENAR-BENAR MATI AKU PASTIKAN ITU," teriakan Aira menggelegar di seluruh area mall. Ia secepat kilat menembak kearah mereka.

Dorrr....
Dorrr...
Dorrr....

Banyak peluru yang dilayangkan Aira dan bodyguardnya pada bawahan Jivana, hingga mereka berjatuhan karena terkena timah panas.

"Bos," panggil Orin dari pintu masuk. Aira menatap Orin, dan berlari kearahnya, Orin mengeluarkan pistolnya dan menembak musuh yang ingin menembak kearah bosnya.

Dorr....

Seketika itu pula orang itu tersungkur dilantai.

"Bereskan mereka," Aira membawa Alvin kedalam mobil yang sudah disiapkan. Polisi mulai berdatangan, dan membantu bodyguard Aira untuk menembak kearah bawahan Jivana.

Didalam mobil Aira menghela nafas kasarnya, ia menatap Alvin yang sedang melihatnya dengan tatapan polos.

"Apa kau tidak apa-apa boy?" Tanya Aira.

"Tidak mom," jawabnya.

Aira kemudian beralih menatap kearah Orin. "Mengapa mereka mengetahui keberadaan ku?" Tanya Aira.

"Jivana mengirim mata-mata bos," jawab Orin yang sedang fokus mengemudi.

"Sial, kalian bawa mata-mata itu ke markas," titah Aira.

"Baik bos."

"Kami akan pulang kerumah," mengerti dengan perkataan bosnya, Orin kemudian melajukan mobil menuju rumah, rumah Aira yang berada dipinggir kota, hari ini dia tidak akan pulang kerumah orang tuannya.

Jivana, adalah wanita gila yang menginginkan posisi leader di kelompok mafia yang Aira pimpin, wanita itu adalah wanita licik, tapi lebih licik Aira tentunya. Jivana sudah beberapa kali ingin melenyapkan Aira dan merebut kekuasaan, namun sayang rencananya tak pernah berhasil.

"Jivana....Jivana....akan kucabut lidahmu suatu saat nanti," geram Aira. Ia tak habis fikir mengapa wanita itu tak henti-hentinya mencari masalah dengannya, sepertinya ia mengibarkan bendera perang yang sesungguhnya.

Disisi lain Jivana sedang mengeram kesal, bagaimana Aira lolos dari semua ini, wanitu benar-benar marah.

"Aira, kau akan ku lenyapkan dari dunia ini, lihat saja FIREWORLD akan jatuh ketanganku camkan itu," ucap wanita itu dengan penuh keyakinan.

FireWorld adalah mafia wanita pertama yang di dirikan oleh Aira, dialah yang mendirikan FireWorld yang isinya sebagian wanita, anggota wanita yang di FireWorld hanya ditugaskan di luar negeri, bukan di Indonesia, FireWorld disegani oleh kelompok mafia wanita lain, setelah berdirinya FireWorld, disusul lah beberapa kelompok mafia baru yang dipimpin oleh wanita, salah satunya adalah Jivana, ia adalah pemimpin dari Devil Dark, walaupun banyak kelompok mafia wanita, tapi FireWorld lah yang paling diatas. Itulah sebabnya Jivana ingin menyingkirkan Aira dan merebut kekuasaan yang dimiliki Aira.



Nextt...
Jangan lupa vote and commen..
Gasskeunn ngenggggg 🐘💨

THE LEADER OF MAFIA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang