…
Setelah pemberitahuan bahwa ia lolos menjadi seorang trainee di agensi Dream Hit Entertainment, esoknya ia langsung berlatih setiap usai sekolah dengan dalih pergi ke akademi. Diam-diam ia bolos akademi meski hanya sekali-dua kali dalam seminggu masuk lalu pergi di tengah-tengah jam untuk pergi ke agensi dan berlatih di sana.
Rutinitas terus berlangsung dari tengah musim semi sampai sekarang awal musim gugur. Yang berarti, ia sudah menginjak semester genap. Selama itu, ia masih menyembunyikan keputusan yang diambil secara sepihak dari keluarganya. Jujur saja, ia perlu kesiapan mental untuk menghadapi segala kemungkinan jika suatu saat memberitahu mereka. Ya, ia pasti akan mengungkapkan semuanya, tetapi masih mencari waktu yang tepat.
Taehyun tahu waktunya tak lama sebab hanya perlu kurang lebih satu bulan menuju pendaftaran seleksi masuk Ivy League. Selama itu, ia hanya pura-pura belajar materi-materi ujian masuk Ivy League nanti. Namun, waktunya lebih banyak digunakan untuk berlatih.
It isn't in my blood
I need somebody now
I need somebody now
Someone to help me out
I need somebody nowHelp me, it's like the walls are caving in
Sometimes I feel like giving up
But I just can'tLantunan setiap bait lirik lagu ia bawakan dengan sepenuh hati. Suara merdunya menggema di ruang latihan yang mana hanya ada dirinya saja di sana. Dia tak ragu untuk mencapai nada tertinggi, tak ada turbulensi seperti sebelumnya. Dilihat dari perkembangannya beberapa bulan sebagai seorang trainee sangat meningkat pesat.
I need somebody now
It isn't in my bloodSampailah ia menyelesaikan bait terakhir dan diakhiri dengan suara tepuk tangan dari belakang. Taehyun tersentak lalu menoleh. Di ambang pintu, Yoongi tersenyum bangga setelah menikmati pertunjukkan gratis dari anak asuhnya. Tak merasa kecewa telah merekomendasikan Taehyun ke agensi tempatnya bekerja. Memang Kang Taehyun memiliki bakat dan dibarengi usaha keras untuk mencoba lebih baik lagi, terlebih lagi kecerdasannya pula memengaruhi.
"Wah, aku takjub sampai merinding! Suaramu meningkat pesat. Memang kau tak bisa diragukan lagi, bahkan akhir pekan saja masih latihan."
"Oh, Kak Yoongi? Maaf, aku tak tahu kalau kau ada di sana sejak tadi dan terima kasih atas pujiannya," kata Taehyun sambil menundukkan sebagian tubuhnya.
"Tak apa. Aku ke sini juga karena ada perlu denganmu. Kau tahu, suaramu juga terdengar sampai memenuhi koridor."
"Ah, benarkah? Aku merasa tak nyaman. Mungkin aku akan memelankan suaraku lain kali."
"Eiy~ biarkan saja. Jangan dipelankan, justru suara itu harus dilepaskan."
Taehyun menyingkapkan mulutnya seraya mengangguk paham lalu seketika mengatupkan bibir dan tersenyum. "Oh, ya, ada perlu apa, Kak?" tanyanya sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal, seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
anesthesie • Kang Taehyun
Fanfiction[COMPLETED] Di dunia adikara ini Taehyun hanya berpijak sendiri. Tak ada yang berpihak padanya. Sekalipun ada, mereka hanya berusaha mendorongnya jatuh ke dasar jurang. Alih-alih membiarkannya terbang tinggi, tetapi masih terperangkap dalam sangkar...