…
Selaksa rasa bersalah acap kali mendera Taehyun tatkala menghubungi kekasihnya baik itu via pesan teks, telepon, maupun video call. Sudah seminggu mereka akhirnya mengungkapkan perasaan satu sama lain kendati sebenarnya Taehyun tak merencanakan apapun, semua itu spontanitas. Namun, belum pernah mereka merasakan bagaimana benar-benar sepasang kekasih lakukan sebab Taehyun kembali sibuk dengan pekerjaan. Leksikal kata maaf nyalar sekali terselip kala mereka berkomunikasi jarak jauh.
Dia tahu jika YoonA bukan gadis yang banyak menuntut, tetapi ia tahu gadis itu juga pasti menginginkan hal seperti pasangan lainnya meski tak berkata apapun. Apakah dia salah telah menjalin hubungan ini? Apakah ini malah membuat YoonA semakin sulit?
Kencan pertama saja belum mereka lakukan. Betapa bodohnya kau, Kang Taehyun! Tak mungkin jika konstan berkata lain kali. Begitu pun kata maaf dan lain kali terucap lagi usai mengatakan kalau Taehyun harus pergi ke Jepang di mana acara penghargaan dan festival musik Asia sengaja diselenggarakan di sana. Meski Taehyun pendatang baru, dia juga masuk nominasi dengan kategori pendatang baru yang mengharuskannya hadir.
"Tak apa, justru aku senang dan bangga. Sebagai gantinya, aku ikut mengantarmu ke bandara."
Syarat itulah yang ditandaskan YoonA ketika Taehyun memberitahunya. Tak buruk juga, setidaknya ini kesempatan bisa bertemu langsung.
"Hi, boyfie!" sapaan antusias penuh energik menyapa Taehyun begitu ia masuk ke sebuah mobil van yang mengantarkannya menuju bandara. YoonA sudah ada di dalam sana menunggu bersama supir—di parkiran bawah tanah kantor agensi.
Senyuman Taehyun juga merekah, rasa lelah akhir-akhir ini pun seketika tandas begitu saja. Min YoonA memang pil energinya. Dia tak butuh vitamin atau suplemen apapun. Dia hanya butuh Min YoonA. Terdengar menggelikan, tapi faktanya demikian.
"Sudah lama?"
"Kurasa tak lama."
"Kak Yoongi tahu?"
YoonA mengangguk. "Tentu saja. Kalau tidak, pasti mengamuk. Tadi saja dia yang mengantarku kemari."
"Syukurlah."
Hening sejenak. Entah memang hubungan ini menjadikan suasana canggung ataukah mereka canggung karena ada orang lain selain mereka di dalam mobil, jadinya ragu menunjukkan gelagat sepasang kekasih baru. Opsi kedua mungkin lebih tepat karena ada Kak Manajer Kim dan supir dari kantor agensi duduk di depan.
"Kau di sana berapa hari?"
Taehyun tampak mengingat-ingat dengan merotasikan kelereng dupleksnya ke atas. "Sekitar dua sampai empat hari. Aku tak tahu pasti," jawabnya lalu seringaian terpatri pada wajahnya. "Kenapa? Lama? Kau sudah merindukanku?"
Dengkusan kasar lolos begitu saja, benar-benar membuat Taehyun tak habis pikir bagaimana bisa YoonA yang agresif menjadi sok jual mahal. "Kau terlalu percaya diri, Tuan Kang."
KAMU SEDANG MEMBACA
anesthesie • Kang Taehyun
Fanfiction[COMPLETED] Di dunia adikara ini Taehyun hanya berpijak sendiri. Tak ada yang berpihak padanya. Sekalipun ada, mereka hanya berusaha mendorongnya jatuh ke dasar jurang. Alih-alih membiarkannya terbang tinggi, tetapi masih terperangkap dalam sangkar...