13 • Pussycat

107 33 5
                                    

Beberapa hari ini Taehyun tak menemukan eksistensi gadis Min

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa hari ini Taehyun tak menemukan eksistensi gadis Min. Jujur saja eksistensinya terlanjur menjadi adiksi. Bilamana batang hidungnya saja tak terlihat sehari membuatnya resah, bagaimana jika lebih dari sehari? Hari-hari yang dilewatinya terkesan biasa saja mungkin bisa dibilang hampa tak seperti kala netra kembarnya menangkap entitas sang gadis. Biasanya gadis itu akan tak jauh dari gapaiannya baik ketika di sekolah maupun terkadang ia sampai mendatanginya ke gedung agensi lalu pulang bersama usai Taehyun latihan. Namun, kali ini di kedua tempat itu pun nihil. Tak ada indikasi keberadaannya. Dia jadi resah, mencari atau sekadar bertanya saja pun kini sudah tak ada waktu semenjak diberitahukan bahwa ia akan debut tak lama lagi saat pertemuan dengan Yoongi dan Produser Kim.

Singkat sekali bukan? Mereka anggap karena Taehyun sudah mampu dan meningkat sangat pesat. Terlebih kalau performa penyanyi solo tidak terlalu sulit seperti grup idola. Begitulah alasan mereka. Padahal Taehyun ingin segera mengabarkan berita ini pada YoonA. Bahkan sampai memohon pada Yoongi agar menyembunyikan kabar itu darinya.

Tak menangkap profil YoonA oleh lensa matanya benar-benar membuatnya risau. Tiga hari berlalu terhitung dengan hari ini, ia memutuskan bertanya pada orang sekitar yang dekat dengannya berhubung ia sempat mencuri waktu dan bolos dari jadwal latihan. Baik ponsel YoonA, Yoongi, Soobin, Hyuka, maupun Yeonjun tak mengangkat teleponnya. Hingga hanya tersisa Beomgyu yang bisa ia hubungi sembari melangkahkan tungkainya menuju halte bus berniat pergi ke kediaman keluarga Min.

Baru saja helaan napas mengudara, sekonyong-konyong napasnya memburu dan jantungnya bergemuruh kala suara bentakan menginvasi rungu dari seberang sana. Baru kali ini Taehyun mendengar nada bicara seperti itu dari seorang Beomgyu.

"Bagus sekali kau baru menghubungi sekarang, Kang Taehyun. Semua yang terjadi pada YoonA itu gara-gara kau!"

"Jika saja kau mengantarkannya atau kau sedikit lebih memperhatikannya, ini semua takkan terjadi. Apa kau tak tahu jika dia— sudahlah, datang saja ke Rumah Sakit Seoul dan tanyakan pada resepsionis."

Begitu menyelesaikan kalimatnya yang masih menggantung dan sambungan terputus sepihak, Taehyun lekas mencari taksi daripada menunggu bus. Di perjalanan pun ia merutuki dirinya sendiri. Semua ini salahku jika saja ... Terus begitu dengan berbagai perandaian yang mengusik inti jemala. Begitu sampai di rumah sakit, ia berlari dan langsung bertanya pada resepsionis di lobi rumah sakit.

Persetan dengan bolos latihan, ia hanya perlu beberapa jam saja. Jika saja ia bertanya lebih awal, tak mungkin merasa sebersalah ini. Begitu tungkainya mengayun, pikirannya hanya tertuju pada YoonA. Membawa buah tangan sebagai ciri khas orang menjenguk saja ia lupa.

Kamar 314.

Taehyun menemukannya. Ia berdiri di sana, menghela napas sebelum meraih gagang pintu. Apakah ia ragu? Ya, ia ragu, malu, dan merasa bersalah. Tak tahu harus memilih kata mana yang benar-benar merefleksikan perasaannya saat ini.

anesthesie • Kang TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang