"Okaasan.. makan siang hari ini apa?" Rin menarik ujung baju ibunya, menatap dengan penuh harapan jika makan siangnya adalah kari. "Sop ayam."
"A-aku mau kari huhu.." Ia cemberut lalu kembali menarik ujung baju ibunya, menatap dengan puppy eyes nya."Tidak, bahan dapur tidak cukup untuk membuat kari nak. Besok saja ya?" Jawab ibunya datar.
"Janji?"
"Tidak."
"Hue aku mau kari-!!" Rin merengek memukul pelan kaki ibunya.
"Hahh.. oke besok kau akan makan kari, kari instan diminimarket."
"Aku maunya buatan mama.."
'Banyak mau ini anak..'
-Batin mak RinIbu Rin menghela nafas pasrah dengan sifat keras kepala anaknya yang turun dari... dirinya sendiri. Agaknya dia cukup tertekan punya anak seperti Rin, untung anak kandung bukan anak pungut.
"Kaasan.. Okaasan.." Baiklah entah sudah berapa kalinya Rin menarik ujung bajunya. "Apa lagi?" Ia menoleh tersenyum paksa dengan perempatan imajiner dikeningnya. Rin tersentak kaget, ibunya benar benar menyeramkan.
"I-itu diluar.. ada orang. Aku tak pernah melihatnya." Rin menunjuk kearah pintu masuk rumah dengan sedikit gemetar. Segera ibunya Rin membuka pintu, ternyata itu adalah Fushiguro Toji.
Fushiguro Toji adalah kenalan ayahnya Rin, tidak terlalu dekat tapi juga tidak terlalu jauh. Masing masing juga pernah saling membantu.
"Fushiguro-san? Eh kau bersama anakmu ya.. ada apa kemari?"
"Dimana suamimu?"
"Seperti biasa dia sedang misi. Silahkan masuk dulu." Toji duduk disofa ruang tamu dengan Megumi dipangkuannya.
"Badannya besar.. menyeramkan-!! Tapi lebih menyeramkan Kaasan tadi sih.." Gumam Rin dibalik tirai kamarnya yang bersebrangan dengan ruang tamu. Ia menyipitkan matanya menatap Toji dari balik tirai pintu kamarnya.
Tanpa ia sadari Toji menyadari keberadaannya, sekarang Toji balas menatapnya. Sekejap Rin kabur masuk kedalam kamar dan menutup pintu dengan keras. "S-seram.. aku mau keluar rumah saja..."
"Ke rumah Rika-chan boleh lah ya~"
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Love -Okkotsu Yuuta [Drabble]
FanficOhaneze Rin, seorang anak dari keluarga Ohaneze yang dipenuhi para shaman hebat. Ia selalu bertingkah seenaknya, tak beradap bahkan bar bar nya luar biasa tanpa memandang status. Ia berpikir bahwa dunia ini hanya taman bermain, apapun situasinya ia...