Yap, hari ini mereka berempat akan pergi ke pantai dan menginap 2 hari disebuah villa sana. Awalnya mereka semua benar benar antusias tapi saat H-1 Rin mendapat kabar kalau ada sedikit masalah, sepertinya itu masalah pribadi jadi yang lain tidak ingin menyinggungnya.
"R-Rin.. kau sungguh? Kau tetap bersama kami kan?" Ucap Yuuta dengan puppy eyes nya berartikan ia ingin Rin tetap ikut liburan ke pantai saat musim dingin.
"I-iya kok-! Tenang saja aku akan menyusul kalian, aku nitip barang barangku ya."
'Aku tak tega melihat Yuuta sedih seperti ini.. akhh sialan.'
"Tenang saja, Rin ini orang yang selalu menepati janjinya kok." Ucap Maki menepuk pundak Yuuta yang mulai murung. Seketika Yuuta mendapat secercah harapan, tapi itu hancur seketika saat Rin berucap. "Tapi aku tidak janji."
RIN BODOH KALAU KAU BILANG BEGITU YUUTA MAKIN SEDIH ISH
-authM-MAAP MAKK REFLEKS-- AMPUUNN
-Rin"Takana (tenang saja)" Toge menepuk pundak Yuuta lalu memberinya sebuah onigiri, kebetulan Yuuta lapar jadi ia memakannya.
'Oh tuhan aku sungguh berdosa menghancurkan harapaan seorang anak anjing yang baik hati.'
/mengsedih/"Tenang saja aku akan berusaha untuk menyempatkannya kok, jangan berlebihan seperti itu." Ucap Rin mengibaskan tangannya.
"Kau orang yang sibuk ya Rin, jadi penasaran apa saja yang kau lakukan sampai sesibuk itu padahal kau masih seorang murid SMK." Ucap Panda tiba tiba.
"Hmm entahlah ini pekerjaan atau apa, intinya ini memang tugas ku sejak menjadi penerus Ohaneze."
'Aku baru ingat dia yatim piatu..'
-Toge Maki Panda"Penerus? Bukannya orang tuamu masih--"
"Yuuta, maap aku lupa memberitahumu. Ini sangat amat telat ya, aku sungguh minta maaf. Ibuku meninggal saat aku lulus SMP, sebulan kemudian ayahku menyusulnya."
"Kalau ayahku tidak meninggal mungkin aku tidak akan bersekolah disini." Gumamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Love -Okkotsu Yuuta [Drabble]
FanfictionOhaneze Rin, seorang anak dari keluarga Ohaneze yang dipenuhi para shaman hebat. Ia selalu bertingkah seenaknya, tak beradap bahkan bar bar nya luar biasa tanpa memandang status. Ia berpikir bahwa dunia ini hanya taman bermain, apapun situasinya ia...