1. TSB ❄️

168 21 0
                                    


Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






1. That Problem Again

Mata Kenzo perlahan terbuka. Ia menyergit melihat keadaan sekitar. Lagi dan lagi ia lupa apa yang telah dilakukannya. Rasa pusing juga melanda di kepalanya. Hanya satu orang yang ia ingat saat ini, Gilang. Yah, orang itu harusnya di sini bersamanya.

Mencoba bangkit Kenzo baru sadar jika dia berada di kamar hotel. Berbagai prasangka kini muncul di dalam pikirannya. Namun saat ini yang ia butuhkan ponselnya. Ia harus segera menghubungi Gilang untuk meminta jawaban dari semuanya.

"Sadar juga lo bro?" sapa Gilang disebrang sana.

"Buruan ke sini. Gue tunggu lima belas menit," putus Kenzo tanpa peduli kalau Gilang protes.

Beginilah hari-hari seorang Kenzo Aldinata. Setiap hari harus dipusingkan akan hal yang sama sekali diluar dugaannya. Kenzo benci jika hidupnya seperti ini. Ia teramat benci dengan dirinya sendiri.

Tak lama kemudian suara bel berbunyi. Lalu pintu terbuka menampilkan sosok Gilang yang sedang berusaha mengatur nafasnya.

"Asli lo kejam banget jadi sepupu," keluh Gilang.

Kenzo tak peduli. Ia memilih mengambil bingkisan serta kunci mobil dari tangan Gilang secara tiba-tiba lalu pergi meninggalkan Gilang sendirian.

Gilang yang masih menyesuaikan diri dengan keadaan langsung terbelalak kaget. Sepupunya itu memang minim akhlak. Bisa-bisanya meninggalkan dirinya disaat ia sudah mati-matian untuk bisa sampai ke hotel ini dalam waktu lima belas menit.

"Sepupu nggak ada akhlak ya gitu! Untung gue orangnya sabar dan penyayang. Coba aja kalo bukan sepupu udah gue bacok juga tuh anak," gerutunya lalu pergi meninggalkan kamar hotel.




❄️❄️❄️


"Kenzo Aldinataaa, where are you?!!!" Gilang berteriak saat memasuki apartemen milik Kenzo.

"Ahhh, leganya," ucap Gilang setelah meminum air es yang ada dimeja makan.

"Asli ya lo jadi sepupu bangsat banget! Tau gitu tadi gue gak usah bela-belain dateng cepat kalo lo nya niat ninggalin gue sendirian," omel Gilang masih merasa kesal.

Kenzo yang baru saja keluar dari kamar mandi hanya menoleh sekilas. Merasa jengah dengan tingkah laku Gilang yang terlalu hiperbola.

"Jadi, kenapa gue bisa sampai ada di hotel itu?" tanya Kenzo tanpa mau basa-basi.

Rasa kesal Gilang tiba-tiba hilang. Ia melirik Kenzo yang kini sudah memasang raut wajah serius. Gilang tahu betul gimana perasaan Kenzo saat ini.

"Gue rasa dia dateng lagi," ucap Gilang membuka suara.

Kenzo yang mendengar itu jelas terkejut.  Tak menyangka jika prasangka buruknya benar-benar terjadi. "Tapi gue heran deh kenapa dia datang. Bukannya lo udah konsultasi?" Gilang menatap Kenzo meminta jawaban.

The Secret BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang