18. TSB❄️

66 9 1
                                    


Happy Reading


18

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

18. Secercah Ingatan

"Lo masak untuk siapa sih? Perasaan ribet banget..."

Saat ini Gilang tengah berdiri sambil bersikap dada menatap objek di hadapannya yang lagi sangat fokus dalam kegiatannya.

Beberapa menit lalu Gilang sudah kembali dari supermarket terdekat guna membeli semua keperluan yang diminta Rey.

"Woi! Gue tau lo denger omongan gue yaaa! Ga usah sok budek kek jadi orang," gerutunya kesal karna Rey tidak membalasnya.

Rey berdecak. Sedikit mendongak untuk melihat Gilang. "Kepo banget jadi orang..."

Gilang mendelik. "Gimana gue gak kepo anjir! Secara 'kan elo yang tiba-tiba dateng kerumah gue. Terus pake segala nyuruh gue belanja untuk keperluan lo masak lagi! Lo lupa gue yang punya rumah? Lo tuh cuma tamu. Tamu yang sama sekali gak gue harap kedatangannya," katanya seraya mengeluarkan semua unek-uneknya.

Rey terkekeh. Jelas tau kalau Gilang bakalan kesal karna dengan seenaknya Rey datang kerumahnya tanpa meminta izin.

"Lo mau juga gak?"

"Kalo lo punya otak sih ya gue mau-mau aja."

"Taiiiii."

Gilang lantas tertawa. "Gue juga laper anjir! Lagian mumpung elo bisa masak, buatin gue juga sekalian kek. Tau diri dikit dong sama tuan rumah."

Walaupun terpaksa, Rey menganggukkan kepalanya. Melihat itu Gilang lantas tersenyum puas. Masakan Rey adalah satu satu yang membuat Gilang sedikit menyukai kepribadian Kenzo itu. Gilang memang mengakui jika Rey sangat pandai dalam hal memasak.

"Eh tapi setelah gue pikir-pikir, kenapa lo gak masak di apartnya Kenzo? Bukannya disana kayak lebih puas gak sih?" tanya Gilang ingin tau.

Rey menggeleng. "Kalo ada rumah lo, kenapa harus di sana? Lagian disana ga ada bahan makanannya," balas Rey enteng.

Gilang yang mendengar itu langsung mengelus dadanya sabar. Sadar jika kepribadian Kenzo emang hobinya menyusahkan dirinya terus.

"Tapi serius elo masak buat siapa sih? Gak biasanya kayak gini deh," gumam Gilang yang masih terdengar oleh Rey.

Rey yang tadinya  ingin memasukkan garam jadi terhenti. Lalu tanpa sadar bibirnya melengkung karna mengingat sebuah kejadian dulu. Gilang yang jelas memperhatikan jadi bergidik ngeri. Heran sendiri kenapa Rey malah senyum setelah ia bertanya.

The Secret BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang