12. TSB❄️

69 7 0
                                    

Happy Reading




12. Gak Paham

Yana berjalan menelusuri koridor sambil celingak-celinguk. Terhitung sudah tiga jam kelas selesai, sampai saat ini Yana belum melihat Suzy. Padahal anak kelas tadi bilang kalau Suzy memang hadir. Yana heran kenapa akhir-akhir ini kayaknya Suzy banyak menyembunyikan masalah dari dia.

"Eh kalian ada liat Suzy gak?" tanya Yana yang entah keberapa kalinya.

"Suzy ya? Enggak kayaknya."

Yana tersenyum ramah. Padahal aslinya dia kesal habis. "Oh, gitu ya? Yaudah, thanks ya!"

Yana kembali berjalan. Kali ini dia akan mencoba mencari sahabatnya itu di perpus. Mungkin aja kan Suzy lagi gabut dan kepingin baca novel. Kebetulan Suzy suka baca novel. Karna novel dirumahnya udah dibaca ludes semuanya, makanya Yana berpikir Suzy pasti ada disana.

Namun dugaannya ternyata salah. Setelah beberapa menit mengelilingi perpus yang lumayan luas ini, Yana juga tak menemukan sosok Suzy. Jangankan orangnya, batang hidungnya saja Yana gak kelihatan. Waktu Yana kan jadi sia-sia kalau seperti ini.

Lihat saja nanti kalau sampai ketemu, ia akan memberikan pelajaran untuk Suzy karna telah merepotkannya terus.

"Dia kemana sih," keluhnya setelah keluar dari ruang perpus.

"Siapa yang kemana?"

"Anjir..," Yana tersentak kaget. Menolehkan kepala untuk melihat siapa orang yang tiba-tiba muncul kayak setan.

"LO JANGAN SUKA MUNCUL TIBA-TIBA NGAPA SIIIH!!!" serunya kesal.

Bakti tertawa. Akhirnya ia bisa membuat Yana jengkel. "Lah ngatur?? Suka-suka gue dong mau muncul tiba-tiba atau nggak."

Menghela nafas berusaha sabar, Yana memilih meninggalkan cowok gesrek itu. Ini juga kenapa bisa ketemu dia mulu sih? Kan Yana jadi semakin kesal. Apalagi masalah yang tadi pagi. Untung saja dirinya tidak telat kelas. Kalau tidak bisa habis Bakti ditangannya.

"Heh, lo gak ada niat bilang makasih sama gue? Lo lupa kalau gak karna gue, bisa aja lo telat kelas tadi," sindir Bakti mengikuti langkah kaki gadis cerewet itu.

Yana berdecih. Berhenti melangkah lalu menatap Bakti dengan ogah. "Jadi, lo gak ikhlas nih?" tanyanya.

"Ya enggaklah! Iya kali gue ikhlas nolongin cewek jelek kayak lo."

"Anjir," umpat Yana. "Lagian 'kan elo yang salah! Siapa suruh lo ga dateng cepat? Harusnya lo tuh gedor rumahnya jam 7. Gitu kan gue masih sempat mesen gojek."

"Lah gue lagi yang salah?" tanya Bakti. "Emang ya, cewek mah gak bisa banget kalau di salahin. Heran gue liatnya," lanjutnya dramatis.

Yana mendelik. Menatap jijik dengan eskpresi Bakti. Namun sedetik kemudian, ia teringat soal Suzy. "Lo liat Suzy gak?" tanyanya cepat.

The Secret BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang