21. TSB❄️

52 8 1
                                    

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Suara dentingan musik menggema di seluruh ruangan. Cahaya lampu yang kelap kelip pun ikut mendominasi. Terlihat seorang pria duduk di salah satu sofa, sembari memegang gelas yang berisikan alkohol.

Cowok itu tak lain adalah Kai. Setelah pergi begitu saja dari rumah Suzy, kepribadian Kenzo itu memutuskan untuk datang ke klub. Tempat paling terbaik baginya selama belum mengenal gadis yang bernama Suzy.

Kai menghela nafas berat. Menatap banyak orang dihadapannya yang pada sibuk sama kegiatannya masing-masing. Menoleh ke kanan, Kai menggelengkan kepalanya. Terkekeh kecil sebab saat tak sengaja matanya melihat sepasang kekasih atau mungkin tidak, tengah bercumbu mesra.

Ia kembali meminum minumannya. Menatap lurus seorang gadis yang juga membalas tatapannya. Kai tau jika gadis itu sedari tadi telah mencuri-curi pandang kearahnya. Namun Kai memilih tidak peka. Sampai beberapa menit kemudian, gadis itu berani mendatanginya.

"Hai, sendirian?" tanyanya dengan suara centilnya.

Jujur Kai sebenarnya malas banget nanggapinya. Akan tetapi kali ini pikirannya kacau. Ditambah ia sudah minum sebanyak lima botol alkohol. Belum, ia belum kobam. Hanya saja ia ingin menghibur dirinya dari pikiran aneh yang melingkupi hatinya.

"Hei, are you okay?" tanya gadis itu lagi. Mencondongkan badannya sengaja sembari menjentikkan jarinya.

Kai tersenyum kecil. Paham betul apa yang jika gadis itu berusaha menggodanya. "I'm not fine," ujar Kai.

"Why?"

Kai mengedikkan bahunya. "Ada perlu apa lo datengin gue?" tembaknya langsung.

"Gue mau ngajak lo kenalan. Itu pun kalau elo nya mau."

"Kenapa lo mikirnya gitu?"

"I don't know. I think lo lagi kayak ada banyak masalah. Dari gue dateng sampai detik ini gue cuma heran sama lo doang."

Kai mengernyit. "Heran?" ulangnya.

Gadis itu mengangguk. "Dari tadi gue perhatiin lo cuma duduk doang dan," Gadis itu menunjuk botol-botol diatas meja. "Lo minum sendirian," lanjutnya.

Awalnya Kai sedikit tertegun. Tak menyangka jika gadis berkulit sawo matang itu sampai hapal dengan apa yang dilakukannya.

"Ah satu lagi! Gue juga tau lo pada nolak cewek-cewek yang datengin elo kan," tudingnya lagi.

Kai kembali meraih gelasnya, menenggaknya sampai tandas lalu kembali mendongak untuk melihat wajah gadis itu.

"Kenalin gue Kai," katanya berdiri sembari mengulurkan tangannya.

"Jennie! Nama gue Jennie," jawab gadis itu excited.

"Mau duduk?" tawarnya bermaksud baik.

The Secret BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang