6. TSB❄️

79 8 0
                                    

Happy Reading





6. Titipan dari Kai



"Maksud lo apa?"

"Gue nemuin lo di kelab tadi malam."

Kenzo mengernyit heran. Ia tahu jika pergi ke kelab bukanlah kebiasaannya. Malah kalau ia pergi itu hanya sebatas untuk menjemput kalau Gilang sedang tidak waras.

"Lo bener-bener gabut banget ya sampai mainnya di kelab?" tanya Gilang takjub.

"Lo sakit ngira gue pergi kesana hah?"

"Lah terus kalau bukan lo siapa? Rey?" Gilang tertawa. "Gue berani taruhan deh kalau tuh anak beneran kesana."

Kenzo berdecak sebal. Tahu betul jika yang dikatakan Gilang sepenuhnya adalah benar. Ia dan Rey memang sama-sama tidak menyukai hal-hal berbau itu. Sekarang yang menjadi pertanyaannya, siapa dia? Setahu Kenzo, tidak ada orang lain selain Rey yang mengambil alih tubuhnya.

"Jangan-jangan Rey banyak masalah lagi? Ya.. siapa tau kan tuh anak ngerasa bosan karna lo sama sekali nggak ngasih kesempatan untuk dia keluar."

"Lo nggak bermaksud untuk ngasih kesempatan dia miliki tubuh gue 'kan?" tanya Kenzo sarkas.

Gilang yang sadar akan ucapannya langsung tersenyum kaku. Sama sekali tak pernah kepikiran kalau ucapannya barusan akan menimbulkan dampak yang berbahaya.

"Emang gue ngomong apa tadi?" tanya Gilang pura-pura polos.

Kenzo memutar matanya malas. Lebih memilih menghabiskan minumannya daripada meladeni sepupu gilanya itu.

"Gimana kalau lo coba periksa ke Dokter Levin? Lagian gue perhatiin semenjak dia keluar, lo nggak pernah konsul lagi," usul Gilang setelah beberapa saat lalu diam.

Kenzo menghela nafasnya. Memang sempat kepikiran soal itu, namun entah mengapa ia merasa gagal setelah dulu Dokter Levin pernah memperingatinya.

"Harus kesana ya?" tanya Kenzo bisa-bisanya.

"Lo mau sembuh nggak? Kalau mau kek gitu selamanya, ya gue oke aja."

Sial. Untung saja Gilang sepupunya, kalau tidak Kenzo pasti sudah memberinya pelajaran yang pantas karna telah memberikan perkataan nonfaedahnya itu.

"Eh, tapi bentar deh. Asli lo kalau sama gue tuh kayak apa gitu. Beda banget kalau sama anak kelas," ujar Gilang.

"Gitu sekali-sekali ikut gabung sama yang lain kek. Ini nggak, nempelnya ke gue mulu. Gue kemana-mana jadi nggak bisa karna harus stay sama lo terus."

The Secret BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang