17. TSB❄️

58 8 0
                                    

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







17.  Merasa Bersalah



Unknown Number
Tunggu gue di tempat biasa.
Gue masih ada rapat.

Bakti
Oke.

Bakti menghela nafas, lalu memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku. Menatap pintu di depannya, lalu mendorongnya agar bisa masuk.

Setelah masuk, Bakti melempar asal tasnya. Menyenderkan tubuhnya di sofa, Bakti memejamkan matanya. Ia merasa tubuhnya sangat lelah.

Hari ini, Bakti telah gagal. Ia gagal dalam menjalankan tugas dari orang itu. Dan ia juga gagal menepati janji yang ia buat sendiri.

Mengingat kejadian tadi siang, yang dimana Suzy, gadis yang ia sayangi telah kecewa padanya. Bakti bodoh. Seandainya ia tidak berbohong kepada gadis itu, mungkin saja kejadian hari tidak akan pernah terjadi.

Dan mungkin saja, Suzy masih bisa tersenyum padanya.

Tapi itu semua hanya khayalannya.

Sebab semuanya telah terjadi.

"Udah lama?" tanya seorang pria yang baru masuk, langsung mengambil tempat duduk di depannya.

Bakti lantas memperbaiki duduknya. Lalu menggeleng pelan. "Baru Lima menit yang lalu kok."

Pria itu mengangguk. Tangannya bergerak membuka jas yang masih melekat ditubuhnya. Lalu melonggarkan dasinya sebab sekarang ia tak lagi bekerja.

"Lo mau pesen apa? Biar gue pesenin sekalian," katanya seraya menawarkan.

Lagi-lagi Bakti menggeleng. "Gue gak selera."

Pria itu mengangguk maklum. Dilihat dari wajahnya saja, ia tahu jika keadaan Bakti tidak baik-baik saja.

"Dira ngasih tau tentang itu sama Suzy," lirih Bakti pelan. Namun bisa di dengar oleh pria itu.

"Tentang?"

"Identitas gue," jawab Bakti seadanya.

Tangannya yang tadi hendak menelpon karyawannya terhenti sejenak. Lalu menatap Bakti lagi yang kini menatapnya dengan raut wajah merasa bersalah.

"Maaf," lirih Bakti sambil menunduk. "Maafin gue karna gak becus jalanin tugas dari elo," imbuhnya lagi.

Pria itu menghela nafas. Lalu menyenderkan tubuhnya sambil mengyilangkan tangannya di depan dada.

The Secret BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang