2. TSB❄️

119 20 1
                                    

Happy Reading




2. Awal Mula

Dalam keheningan malam, terlihat raut wajah dari seorang pria itu sedang ketakutan. Tak hanya itu, kini keringat telah membanjiri dahinya. Sekelibat bayang-bayang masa lalu muncul membuat ia merasakan sesak tak tertahankan. Memori itu lagi-lagi menganggu dirinya sedang tidur.

"Sial," umpatnya setelah membuka mata.

Pria itu mengambil posisi duduk tak lupa pula meraih segelas air yang memang sudah tersedia dia di sampingnya.

Setelah ia meneguknya dan kembali meletakkan gelas tersebut, pria itu menyandarkan kepalanya. Tak sengaja melihat jam dinding yang terpampang didepannya yang kini menunjukkan pukul delapan malam. Pria itu menghela nafas berat. Dirinya hanya tidur selama dua jam setelah melakukan berbagai aktivitas yang membuat tubuhnya letih. Harusnya ia bisa memakai sisa jam tidurnya hingga esok pagi.

Namun apalah daya jika mimpi buruk itu selalu muncul di saat-saat yang tidak tepat.

Ia ingin mengeluh. Kejadian masa lalu yang amat sangat ia benci itu terus saja menghantui dirinya sampai saat ini. Bahkan karna kejadian itupun lah yang menyebabkan dirinya mendapat masalah di luar nalar.

Sebuah notifikasi membuat dirinya tersadar akan lamunannya. Tangannya terulur mengambil ponsel yang tergeletak disamping tempat tidur. Memasukkan password lalu mengecek guna siapa yang mengirimkannya pesan.

Ini bener nomor sepupunya kan? Sorry bro kalo menganggu. Gue cuma mau ngasih tau kalo sepupu lo tepar di bar tempat biasa. Lo bisa jemput nih orang nggak?

Ia berdecak sebal. Sudah tak heran lagi jika kata-kata itu selalu saja muncul di pesan ponselnya. Sepupunya itu memang menyusahkan saja. Tiap hari selalu saja ada tingkah yang membuat dirinya ingin menenggelamkan sepupunya itu ke dasar laut.

Namun hal itu hanya khayalan semata. Buktinya kini pria itu sudah bersiap-siap untuk pergi sesuai yang diminta pemilik bar tadi. Kalau bukan karna persepupuan ia mana mau repot-repot kesana hanya untuk menjemput. Akan tetapi ia rasa keluar sebentar akan membuat dirinya sedikit lebih tenang setelah mimpi buruk beberapa saat yang lalu muncul.

Pria itu pergi melangkah tanpa tahu jika masalah akan segera menghampirinya.

❄️❄️❄️

"Lo sepupunya kan? Bukan penculik?"

"Emang tampang gue kelihatan kayak penculik?"

Cowok pemilik bar itu terkekeh saat melihat lawan bicaranya yang kelihatan tidak suka berbasa-basi. "Yaudah nih, sepupu lo." Ia menyerahkan pria yang berada di sampingnya sejak tadi.

The Secret BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang