' 𝒂𝒌𝒖 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒅𝒊𝒔𝒊𝒏𝒊, 𝒎𝒆𝒏𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒈 𝒂𝒌𝒖 𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑 𝒅𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈'_𝒋𝒊𝒔𝒐𝒐_
Di cap sebagai psycopat gila membunuh tanpa perasaan , pada dasarnya hati kecilnya lah yg mereka bunuh tanpa pernah mendengar ia mengeluh. Mungkin ini akhir dari cerita hidup jisoo. Wanita jahat dengan ribuan topeng , tapi siapa sangka dibalik itu semua ada wajah lelah nan sendu disana.
Jisoo POV
----------------Disinilah aku, duduk termenung dibalik pagar besi yg mengukung, dengan keadaan kacau, takbisa dipungkiri jika diriku sendiri bersedih. Aku sengaja menangis seorang diri membiarkan jati diriku pergi, sekejap ingatan kembali terulang tergambar dengan baik disana, bagaimana mereka memperlakukanku buruk , kendati itu aku slalu dituntut untuk sempurna layaknya mesin berjalan.
Tapi disini, dibalik tembok besi ini aku biarkan diriku terendam bersama hancurnya harapan . Layaknya seorang pengecut hari ini aku kalah, menangis lalu menjerit di dalam hati aku benci diriku sendiri.
Sekrang aku hanyalah jisoo si gadis buruk nan sialan, tak ada lagi nama 'andersson' yg bisa dibanggakan, terkucilkan dalam kesendirian. aku kembali pada diriku semula, tak mengenal apa-apa kecuali luka.
Membiarkan orang-orang menciptakan karakter ku yg baru dengan deretan penghinaan, aku tak peduli biarkan saja, karena diriku sendiripun sudah lelah.
Aku tau disini aku tak bersalah, bahkan sebagian mereka tau tapi memilih bungkam, orang-orang mencemooh sosok jisoo, nyatanya mereka hanya mendengar aku seorang pembunuh tanpa mereka tau hatiku lah yang mereka bunuh. Dunia begitu kejam untuk anak berusia 18 th seperti ku, Sayangnya mereka menutup mata dan telinga kala aku hendak bicara, memojokkan ku terhimpit antara jurang kegelapan hingga aku jatu sedalam-dalamnya.
Terus berperang melawan sesuatu yg menyeruak minta di balas, aku menahannya, hingga detik berikutnya aku kembali menangis meluapkan segalanya, dan melupakan diriku sebagai jisoo yg selalu kuat. 𝗒𝗀 karna pada dasarnya aku hanya manusia biasa yg lemah tak berdaya.
"Hikss menangis lah lupakan sejenak jisoo, terlalu banyak topeng pada karakter itu , kembali la menjadi sooyaa gadis biasa yg slalu terluka"
Aku ingin mengeluh pada orang tua ku sekali saja, akan ku ceritakan bagaimana putri kecil mereka tumbuh tanpa cinta keduannya.
Jisoo menyayangi keduanya, mommy dan Daddy. Hanya saja ia tak punya waktu untuk sekedar mentakan hal itu atau lebih tepatnya mereka lah yg tak punya waktu.
Kalian tau aku tumbuh tanpa perhatian keduannya, aku di besarkan oleh para pengasuh. Kadang diriku sendiri benci saat mereka menanyakan tentang orang tua, haruskan aku katakan 'mommy dan Daddy ku tak peduli' mungkin sebagian orang iba melihatnya. Dan jisoo tidak pernah suka orang-orang mengasihaninya, menganggap dia lemah.
"Aku ingin marah, tapi itu tak pantas untuk seorang gadis buruk seperti ku kn hikss "
benar, aku tak pantas marah, hanya saja aku kecewa saat dengan begitu mudahnya mereka percaya jika aku bersalah.terus Memojokan ku sebagai tersangka padahal aku disini yg korban.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗕𝗥𝗢𝗞𝗘𝗡
Teen Fiction"Rumah sederhana, tidak memiliki atap, tidak pula berbentuk bangunan. Hanya tempat dimana tubuh ringkih mampu menjadi wadah untuk satu sama lainnya" -Broken