82. Jangan Sentuh Istrikuuu!🤧

1.1K 95 58
                                    


Hai all....hope this story find you all in a good and healthy condition🙆

Semoga kalian semua sehat dan selalu semangat. Menebarkan kebaikan dan cinta💜

Terima kasih yang sudah selalu setia menunggu… maaaf Author lamaaaaaa baru muncullll hihihi
Kemarin banyak deadline dan lagi tidak sehat, semoga masih selalu setia menunggu💜

Makasih yaaaa, yang selalu VOTE dan COMMENT.....  selalu menyemangati Author untuk terus update....

I also welcome new readers🙆‍♀️
Bagi readers setiaku Lots of Love for you😘

It really means a lot💜🖤
Always spread love and kindness💜🖤
Happy Reading🍀

🍃🍃🍃🍃🍃

Dengan memeluk istrinya dari belakang…Atta melanjutkan

“Aku menemui sepupuku yang bekerja di imigrasi, untuk menanyakan apakah benar pintu masuk ke Bali dan Malaysia tertutup ….dan hasilnya memang membuatku sedih, tidak ada cara lagi ke sana sayang, semua masih lockdown. Bisa saja kita berbuat curang, namun aku tidak ingin kesehatanmu terganggu”

“Tapi…tapi kalau masalah itu, kenapa kamu gak bilang dari awal… kamu tau gak? Aku sudah menyangka kamu menemui perempuan lain. Aku memang bukan wanita sempurna, aku banyak mengecewakan kamu…aku gak bisa jagain anak kita…aku…”

“Sttt…heiii….sayanggg, pandang aku” kata Atta memutar tubuh istrinya hingga sekarang istrinya duduk dipangkuannya menghadapnya,

“Dengar ya……tidak ada perempuan lain di hatiku, hanya kamu yang aku cintai dan aku jadikan istri, hanya kamu yang berhak atas hati dan tubuhku”

“Tapi….”

Atta tiba tiba mencium bibir istrinya dengan mesra..melumatnya dengan mesra dan menumpahkan segala cinta dan sayangnya

“Udah ya, dengerin dulu…atau aku akan hukum kamu dengan ciuman lagi?”bisik Atta serak terengah “Aduh sayang, cuma menciummu gini aku jadi pengen lebih…kamu tau gak, kamu candu untukku”

Aurel masih terengah setelah dicium oleh suaminya…dan seperti biasa ciuman Atta melemahkannya, membuat semua inderanya terpengaruh, bahkan rasa amarahnya.

“Sayang,  maaf ya…aku gak bisa membawamu untuk menunggui Bunda..aku sudah berusaha….”

“Ayang…sudahlah, makasih ya…aku seharusnya tau kamu juga pasti berat, tidak di samping Umi… maafin aku ya, undah menyangkamu macem macem.,…aku takut tidak bisa membahagiakan kamu,  aku…aku merasa belum menjadi perempuan sempurna…aku berpikir macem macem..aku takut…”

“Heiiii…heiii….kok ragu lagi? Mau aku cium lagi?”

“Ayangg…ini seriussss”

“Hahahaa….iyaaa, sini aku jelasin. Aku memilih kamu menjadi istriku karena memang aku mencintaimu, jika kita belum punya anak, ya memang kehendak Tuhan…jika Tuhan belum memberi ya udah, aku tetap bahagia bersamamu. Dan satu lagi, aku gak suka kamu membahas soal kehilangan anak kita kemarin…biarlah itu menjadi pelajaran kita”

Aurel mengangguk….memeluk suaminya dengan erat

“Iya sayang, maafin aku…..”kata Aurel lirih

“Iya……nah, sekarang udah gak marah kan?”

Aurel menggeleng…dan tersenyum manis

“Aduhhhh….” Tiba tiba Atta mengaduh sambil mengeryitkan kening meringis

“Kenapa Ayang? Sakit yang mana?...” Tanya Aurel panik sambil meraba kening suaminya dengan muka cemas

“Bisa gak turun dari pangkuanku…kalau lama lama disini, aku bisa menerkammu sekarang” kata Atta sambil nyengir

Settingan TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang