Jungkook berjalan menuju ruangannya diikuti oleh Namjoon dan pengacara pribadinya.
Ia akan menyelesaikan semuanya. Setidaknya melakukan apa yang harus ia lakukan. Ibunya telah tiada dan seharusnya tidak ada lagi sangkut pautnya dengannya. Masalah Joohyun ada pada ibunya, bukan dirinya.
Maka, ia meminta Namjoon untuk memanggil pengacara pribadinya. Mendiskusikan dan berniat membawa permasalahan yang Joohyun lakukan ke ranah hukum.
Terserah jika ayahnya akan marah besar. Sampai saat ini, bertahun tahun ia bisa hidup tanpa perhatian ayahnya. Karena dari awal, keluarganya telah rusak. Dan kali ini ia akan menyelesaikannya.
"Aku perlu bantuanmu." Jungkook meletakan kotak kecil berisi flashdisk di atas meja kerjanya.
"Selidiki itu dan gunakan sebagai bukti, jika mereka menggunakan uang untuk bebas kau bisa bilang padaku dan kita akan menggunakan cara yang sama."
Pengacara pribadinya mengangguk "baik, Tuan."
"Jangan sampai lolos kali ini."
Pengacaranya mengangguk untuk terakhir kali dan pamit undur diri.
"Kau yakin?" Tanya Namjoon.
Jungkook mengangguk "tidak pernah seyakin ini."
Ia membuka laci meja kerjanya dan menarik sebuah map kemudian meletakkannya di atas meja.
Arah pandang Namjoon memperhatikan atasannya, Jungkook tampak santai dan membuka map itu.
"Aku tidak menyangka bisa mendapatkan sekaligus. Menyingkirkan Joohyun dan menjadi ahli waris satu satunya perusahaan." Senyum miring Jungkook terbit di sana. Ia memandang kertas itu dengan pandangan puas.
"Tuan Junmyun memberikannya pada anda?"
Jungkook mengangkat kertas itu dan tersenyum puas "ya, menurutmu apa yang ia lakukan jika mendengar aku melaporkan istrinya ke polisi?"
Namjoon diam memperhatikan. Jungkook tampak rileks dan terlihat benar benar puas dengan apa yang ia dapatkan.
Tentu saja, itu adalah ambisinya sedari dulu. Mungkin tidak seambisi dulu tapi atasannya tidak bisa membohonginya tentang raut wajah.
Pernikahan yang ia rancang agar menjadi lebih mudah mendapatkan tahta nyatanya memang berhasil. Dibanding Wonwoo, ia memang lebih dipercaya, dan tentang dirinya yang sudah menikah menambah poin sebagai ahli waris yang layak.
•••
Nyatanya tetangga itu tetap sama biarpun tinggal di perumahan elit sekalipun. Tetangga akan tetap menjadi tetangga.
Belakangan ini, banyak para nyonya disini membicarakan Yeeun. Tentang bagaimana keluarga Yeeun atau latar belakang keluarganya. Dan Yein seharusnya tidak perlu terkejut untuk mengetahui bahwa informasi yang terima para nyonya besar disini lebih update dan rinci dari infotainment.
Yein sebenarnya tidak tertarik dengan politik yang tengah terjadi, tetapi setelah mendengar mendengar para ibu ibu disini berbicara, mau tidak mau ia akhirnya mengerti juga.
Orang baru harus mengikuti sistem orang lama.
Barangkali kalimat itu benar adanya. Entah sadar atau tidak, kepemimpinan yang dipegang pemerintah berpuluh puluh tahun selalu mengikuti sistem lama. Perubahan hanya untuk di depan tetapi yang didalam orang lama masih mengontrol.
Ada penulis dan ada pemeran. Ada kepentingan dan ada tujuan.
Mereka yang tidak sependapat, mereka yang di rasa menghambat proyek akan disingkirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Wedding
FanfictionPernikahan tidak se-simple itu. Pernikahan bukan hanya tentang dirimu sendiri atau diriku sendiri. Pernikahan tidak se-egois itu, setiap orang yang menikah pasti sudah siap untuk menyatukan dua kepala yang saling bertentangan dan membuatnya menjadi...