T W || • 20

1.1K 121 80
                                    

Manusia itu tidak pernah puas.

Seberapa banyak pun harta dan kekayaan yang telah dikumpulkan, manusia pasti selalu merasa kurang.

Begitu juga dengannya, Jeon Jungkook. Katakan ia puas dengan semua pencapaian yang telah ia ambil, tetapi ia tetap merasa tidak cukup puas untuk menggapai ambisi.

Katakan ia manusia paling serakah di dunia, tapi untuk semua yang bisa ia kejar, ia akan mendapatkannya bagaimana pun juga. Entah itu mudah atau bahkan sulit.

Manusia memang tidak bisa memprediksi masa depan, tapi ada baiknya melakukan pekerjaan di masa sekarang dengan sebaik mungkin.

Tetapi, ia akan tetap merasa bersyukur dengan segala yang ia punya.

Kehidupannya bisa dibilang membosankan, dari kecil sampai sekarang rutinitasnya seolah olah terorganisir dengan baik. Jam berapa ia harus pergi, kapan harus kembali dan kapan harus berhenti.

Bosan tentu saja menerpa, tapi apalagi? Lebih baik seperti ini daripada keluar dari zona rutin dan menimbulkan kekacauan.

Setidaknya, bagi Jungkook hidup seperti ini sudah cukup. Menjalani rutinitas dan mencapai tujuan utama.

"Ayah tidak melihat kau di rapat tadi, kenapa tidak hadir?"

"Kurasa kehadiranku di sana juga bukan suatu keharusan."

"Ayah mencarimu."

Junmyun hanya melihat Jungkook yang tetap fokus pada pekerjaannya. Mengabaikan ayahnya sendiri yang sedang berdiri didepannya.

Jungkook meletakan bolpoint di atas meja, menatap ayahnya yang juga tengah menatapnya.

"Aku ada urusan lain."

"Istrimu lagi?"

"Ya." Ucapnya tanpa pikir panjang.

Cukup lama keheningan yang terjadi, keduanya bertatapan lama sampai akhirnya Junmyun mengalihkan pandangan dan berjalan menuju pintu keluar.

"Ayah ingin bertemu denganmu, nanti. Setelah pulang kantor."

"Tidak bisa. Aku harus langsung pulang." Jawabnya acuh dan membiarkan suara pintu tertutup di depannya.

-o0o-

(Foto di multimedia)

Chic, simple on the roof | NgLp Design | pinterest

"Aku sudah pernah ke Santorini. Tempat itu benar benar bagus."

"Kapan kau akan pergi, Yeeun?" Tanya Jiae.

"Tiga hari dari sekarang. Suamiku mengajak berlibur menggunakan kapal pesiar."

"Ah benar juga, berlibur dengan kapan pesiar sedang booming akhir akhir ini. Aku akan mengajak suamiku berlibur juga."

"Ke Santorini juga?"

Mijoo menggeleng "Keliling Eropa sudah cukup. Tidak usah jauh jauh."

"Yein, kau sudah pergi kemana saja. Bisa kau rekomendasikan tempat yang bagus kepadaku."

Yein menggeleng bingung "aku tidak pernah berlibur sepertinya."

"Serius? Tuan Jeon tidak pernah mengajakmu?"

Yein mengedikan bahunya "kami pergi ke luar negeri hanya jika suamiku ada pertemuan atau acara yang berada di luar negeri."

"Kapan kapan kau harus berlibur."

Jisoo mengangguk "ya, berada dirumah terus bisa bisa membuat stress."

Seperti biasa, mereka sedang berkumpul dan minum teh. Kali ini berlokasi di lantai paling atas perpustakaan yang ada di UN Village.

This WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang