T W || • 26

552 79 38
                                    

Hari ini Yein menonton pertunjukan resital dari pianis terkenal Korea Selatan, Yiruma.

Hanya sendirian, tanpa suaminya atau orang yang ia kenal dari UN Village. Ia merasa perlu menjernihkan pikirannya dari beberapa hal yang menganggu.

Pertengkarannya dengan Chengxiao beberapa hari yang lalu turut membuatnya merasa gelisah dan kesal untuk beberapa alasan.

Tidak ada yang bisa ia lakukan bersama Eunseo saat perempuan itu keukeuh dengan pendapatnya sendiri.

Bukannya berbicara baik baik, mereka malah bertengkar hebat apalagi saat Chengxiao dengan terang terangan menyindirnya tentang pernikahannya.

Yein sekarang mengerti benar bahwa cinta dapat menghilangkan akal sehat dan logika seseorang, ia baru saja mendapati hal itu benar adanya setelah melihat sendiri bagaimana Chengxiao membela 'pacarnya'.

Kini Chengxiao memutuskan dan menyuruh mereka berjalan di jalan masing masing. Dan itu membuatnya kesal dan sedih.

Alunan piano didepannya membuatnya agak sedikit tenang. Love Me, judul alunan piano yang tengah pianis didepannya mainkan.

Ini adalah kesukaannya. Mungkin orang lain lebih menyukai River Flows in You. Tetapi alunan Love Me membuatnya merasa berada dalam dunianya sendiri, membuatnya merasa merindukan sesuatu tetapi tidak tau apa yang dirindukan. Dan ia menyukai sensasi itu.

Disaat sedang hanyut dalam pikirannya sendiri, seseorang berdiri disampingnya. Memandangnya sebentar dan memutuskan untuk duduk disampingnya.

"Eunwoo?" Ucapnya terkejut.

Kenapa pria itu ada di sini?

"Apa yang kau lakukan disini?"

Alih alih menjawab, pria itu hanya menyadarkan tubuhnya di kursi. Tampak merilekskan badannya sendiri.

Yein melihat sekeliling, bagaimana jika ada penghuni UN Village disini? Bisa bisa mereka akan digosipkan yang tidak tidak.

"Because I Love You."

Yein mengernyit tidak paham, apa yang dilakukan pria itu disini, menghampirinya, dan kini ucapannya membuatnya bingung. Untuk apa lagi?

"Ap-?"

"Judulnya, because I love you." Ulang Eunwoo.

Yein menipiskan bibirnya, lebih baik ia pamit dan pergi dari sini. Jika ada yang melihat mereka, dugaan yang tidak perlu mungkin akan muncul. Yein yakin itu.

"Tunggu sebentar, Yein."

Yein memejamkan matanya erat, ia memandang Eunwoo dengan raut kesal. "Apa lagi? Kurasa kita tidak mempunyai urusan apa apa lagi."

Eunwoo menunduk sebentar "aku ingin minta maaf. Kini dengan tulus.. aku tau pertemuan terakhir kita tidak mengenakan dan aku ingin kita baik baik saja."

"Kita baik baik saja."

"Aku bertemu suamimu tadi pagi."

Yein mendengarkan perkataan Eunwoo, mencerna apa yang ingin pria itu katakan.

"Kurasa, Jungkook memang tepat untukmu."

Yein berbalik, memandang Eunwoo yang berdiri dibelakangnya "apa yang ingin kau katakan?"

Eunwoo mengangguk dan tersenyum kepadanya. Dan itu membuat Yein bingung. Apalagi saat melihat pria itu pergi begitu saja tanpa penjelasan lebih lanjut.

-o0o-

Yein terhenti sebentar diambang pintu kamarnya. Ia memastikan pukul berapa sekarang dan melihat sekali lagi suaminya yang tengah menyandar di headbed sambil memainkan ponselnya.

This WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang