T W || • 11

1.5K 122 62
                                    

-o0o-

Sudah seminggu yang lalu Yein keluar dari rumah sakit, dan sekarang ia sudah pulang kerumah. Ia sempat dirawat di sana 2 hari, ia banyak kehilangan cairan akibat muntah muntah. Badannya lemas dan tubuhnya serasa remuk.

Yein menyandarkan kepalnya dihead bed tempat tidur mereka, ia sendirian dirumah mereka sekarang ini. Suaminya yang pertama ia kira tidak peduli, ternyata yang sangat rewel terhadapnya tidak memperbolehkannya beraktivitas berlebih sampai kondisinya membaik, bahkan Yein saja yakin bahwa dirinya sudah 100% pulih. Tapi tetap saja Jungkook dengan tingkat kecerewetannya yang tinggi terus saja menyuruhnya istirahat. Dan ia sudah terlalu lelah untuk membantah ucapan laki laki itu.

Yein memejamkan matanya, cuaca diluar sedang mendung, mungkin sebentar lagi akan turun hujan. Ia termenung cukup lama, memikirnya apa saja yang sudah terjadi di hidupnya.

Dalam bayangannya dahulu, ia tidak pernah berpikir jika dirinya akan menikahi salah satu pria sukses di negeri ini. Tidak pernah terbayang olehnya jika akan secepat ini pula mendapatkan buah hati. Tidak pernah sekalipun terlintas di dalam fikirannya, bahwa hidupnya akan berjalan seperti ini.

Memang tidak ada yang perlu disesali. Sama sekali tidak ada. Suaminya memperlakukan dirinya dengan baik, walaupun tingkahnya mengesalkan, tapi pria itu menjaganya dengan baik.

Yein menggapai teleponnya dinakas tempat tidur saat ia melihat ponselnya berdering, bermaksud menjawab panggilan telfon yang masuk.

"Halo"

"Kau sudah makan?"

Yein bergumam pelan "sudah, kau"

"Sudah, kau ingin titip sesuatu? aku sedang dalam perjalanan pulang sekarang"

Yein mengernyitkan dahinya "ini baru pukul 2 siang" ucapnya sambil melirik kecil jam di dinding kamar mereka.

"Pekerjaanku tidak terlalu banyak hari ini, jadi kau ingin pesan apa?"

"Tidak ada, hati hati dijalan"

"Baiklah, ku tutup. Baik baik dirumah"

Yein mengulum senyumnya "tentu saja"

Yein menatap ponselnya dan terkekeh pelan, Jungkook dengan segala tingkahnya.

Ia melangkah keluar dari kamarnya, dari anak tangga ia dapat melihat Bibi Kwon yang sedang membereskan dapur.

"Selamat siang Nyonya, ada yang bisa saya bantu?" Tanya Bibi Kwon begitu melihat majikannya memasuki kawasan dapur.

"Aku hanya ingin minum"

Bibi Kwon segera beranjak, mengambilkan sang majikan air putih tapi buru buru dicegah oleh Yein.

"Tidak perlu, aku bisa mengambilnya sendiri"

"Tapi Nyonya, Tuan Jeon sudah menyuruh saya untuk melayani anda"

Yein menggeleng "Bibi bisa lanjutkan perkerjaan Bibi, lagipula ini hal kecil"

Bibi Kwon mengangguk pelan dan pamit undur diri, meninggalkan Yein sendirian.

Ah, sekarang Jungkook juga menyiapsediakan satu ART untuk membantu Yein. Padahal dulunya pria itu yang malah menyuruh Yein mandiri.

 Padahal dulunya pria itu yang malah menyuruh Yein mandiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
This WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang