T W || • 19

1.1K 120 81
                                    

-o0o-

Hidupnya monoton, tapi bukan berarti tanpa masalah. Hanya saja ia merasa bosan. Bukan tidak merasa bersyukur, terkadang ia jenuh menjalankan rutinitas yang itu itu saja.

Apalagi tanpa kehadiran suaminya dua hari terakhir ini. Ia bukan lagi wanita karir yang akan pergi pagi pulang sore atau bahkan malam. Tapi itu lebih baik daripada terperangkap di dalam UN Village. Kegiatannya masih sama, berkumpul minum teh, membaca dan kadang membuat acara bersama.

Hari hari akan sangat membosankan jika ia hanya sendirian. Yein terkadang menelpon ibunya, membuat kue dan merajut. Dan akhir akhir ini ia juga merawat tanaman. Di belakang rumahnya terdapat lahan yang kosong, dalam artian tidak ada bunga atau tumbuhan, jadilah ia menanami tanah kosong itu dengan berbagai macam bunga dan tanaman obat yang mudah dirawat. Setidaknya itu membantu di kala jenuh menghampiri.

Seperti saat ini, setelah lelah duduk untuk merajut kaus kaki untuk bayinya kelak, ia beralih menuju taman belakang untuk sekedar merapikan dan menyiram tanaman.

Ini masih pukul tiga sore hari dan kemungkinan suaminya akan tiba malam nanti. Ia juga tidak tau. Mereka memang tidak bertukar kabar lagi semenjak itu.

Ia menyiram tanaman, merapikan dan menggunting daun daun kering. Semenjak menjadi ibu rumah tangga seperti sekarang, ia seperti mempunyai banyak keahlian yang tidak ia ketahui. Dulu, ia bahkan jarang memasak apalagi merawat tanaman seperti ini. Rasanya lebih baik seperti ini.

-o0o-

Jeju Travel | Living Nomads | pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeju Travel | Living Nomads | pinterest

Jungkook memandang hamparan pantai dari balkon kamar tempatnya menginap. Malam nanti ia akan pulang menuju Seoul.

Sejujurnya, ia merasa kecewa. Sangat kecewa.

Apakah Yein selama ini merasa kurang nyaman padanya sampai sampai tidak mau memberitahu hal apapun?

Atau, apakah Yein merasa dirinya ini tidak cukup baik untuk wanita itu?

Dan apakah Yein masih belum percaya padanya?

Jungkook ingin marah, melampiaskan semuanya apa yang ia rasakan. Dari awal ia sudah berkomitmen, ada atau tidaknya perasaan yang masuk di hubungan keduanya, ia akan tetap mempertahankan ini.

Jungkook tidak mau gagal. Seperti apa yang terjadi pada orang tuanya.

Percaya atau tidak, Ibu dan Ayahnya sudah bermasalah semenjak ia kecil. Walaupun tidak pernah bertengkar di depannya, tapi ia paham dengan apa yang terjadi pada orang tuanya. Umurnya mungkin masih terlalu kecil, tapi ia mengerti lewat tindak tanduk mereka.

Ayahnya memang tidak pernah terlihat membentak ibunya, tapi sikap acuh yang ditunjukan keduanya lebih menakutkan dari apapun.

Maka dari itu, sifatnya terbentuk menjadi apatis. Ia sudah lelah memperhatikan dan akhirnya memutuskan untuk abai.

This WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang