T W || • 23

486 77 20
                                    

"Yein, apa yang terjadi padamu?!"

Tangan Jungkook bergetar saat mengangkat Yein. Ia segera membawa istrinya yang tidak sadarkan diri menuju mobil.

Memanggil supir mereka untuk segera ke rumah sakit. Jungkook menelpon Dokter Soojung dengan tidak sabar, jantungnya berdetak cepat. Memikirkan keselamatan Yein dan anaknya.

Jungkook mengumpat kasar saat Dokter Soojung tidak kunjung mengangkat panggilannya yang ke sekian. Supir mereka bahkan ikut ikutan terkena dampak amarah Jungkook. Ia sedang kacau sekarang.

Pendarahan yang di alami Yein cukup membuatnya takut. Takut sekali.

Ia mengutuk dirinya sendiri yang mengabaikan tampang pucat istrinya dari awal. Seharusnya ia lebih peka tadi.

Ia sudah tidak peduli dengan tampilannya yang juga terkena darah. Yang ada diotaknya sekarang hanya Yein dan anaknya.

Jungkook tidak mengerti dengan apa yang terjadi dengan istrinya. Kemarin, saat pemeriksaan berlangsung semuanya baik baik saja, dan Dokter Soojung menjaminnya. Tadi pagi pun tidak ada keluhan yang dilontarkan Yein.

Untuk beberapa hal ia menyesal, ia membayangkan bagaimana rasanya menjadi Yein yang menahan sakit seorang diri. Tanpa suaminya yang seharusnya ada disampingnya.

Sesampainya di rumah sakit, istrinya langsung ditangani Dokter lain. Dokter Soojung dikabarkan tidak masuk rumah sakit malam ini.

"Jungkook."

Jungkook menganggkat kepalanya, sedari tadi ia menunduk di depan ruang pemeriksaan istrinya. Banyak hal kemungkinan kemungkinan yang berusaha ia enyahkan dari pikirannya.

"Semuanya baik baik saja?"

"Kuharap seperti itu, kenapa kau ada disini?"

Mingyu duduk disamping Jungkook dan menepuk pundak sahabatnya.

"Mereka akan baik baik saja."

"Aku tau." balas Jungkook ia memperhatikan ruangan Yein, dokter belum keluar dari sana.

Mingyu ikut menemani Jungkook di rumah sakit ini. Tidak ada satupun keluarga dari pihak Jungkook yang datang, biarpun Jungkook tidak memberi kabar apapun, tapi Jungkook yakin orang orang pasti mengetahuinya.

Jungkook menghela nafasnya, apa yang ia harapkan dari kedua orangtuanya? Tidak ada.

"Nak..."

Jungkook langsung berdiri, diikuti Mingyu disampingnya.

"Maafkan aku... Ayah." Jungkook membungkuk dalam menghadap Ayah Yein.

"Tidak usah seperti ini."

"Maaf..."

Tubuh Jungkook tertarik, ia merasakan tubuhnya didekap erat "tidak apa apa, ini bukan salahmu."

Jungkook mengerjapkan matanya, ia melihat kesamping. Mendapati Ibu Yein yang tersenyum kearahnya.

Hati Jungkook bergejolak, sudah lama ia tidak merasakan pelukan seorang Ayah dan melihat senyum manis ke Ibuan. Tapi sekarang ia mendapatkannya.

Masih ada banyak orang yang peduli dan menyemangatinya. Seharusnya ia bersyukur.

Ayah Yein melepaskan pelukan keduanya "jangan salahkan dirimu, ini semua takdir yang sudah digariskan oleh Tuhan, kau dan Yein harus kuat."

Jungkook mengangguk, perasaannya campur aduk.

"Kami akan menemanimu disini."

"Tidak perlu, ini sudah malam. Biar aku saja."

"Tidak apa, lebih baik kau ganti bajumu."

This WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang