T W || • 14

1.3K 106 73
                                    

-o0o-

Kabar menyebar begitu cepat, banyak dari media yang memberitakan kabar dari kehamilannya ini. Meskipun tidak sampai mewawancarainya. Tapi publik begitu antusias, siapa yang tidak tertarik mengenai kabar dari kehidupan seorang entrepreneur muda dan tampan seperti suaminya. Seharusnya Yein harus berbangga diri karena dapat bersanding dengan pria itu.

Ucapan selamat mengalir padanya, dari mantan rekan kantornya dulu sampai penghuni UN Village yang tiba tiba berkunjung ke rumahnya bersama Yeeun.

Bisa Yein tebak, para wanita wanita yang tinggal di sini adalah wanita kelas atas yang begitu menjunjung tinggi kemewahan. Begitu asumsi Yein setelah melihat secara keseluruhan pakaian, aksesoris dan tingkah laku mereka.

"Silahkan masuk nyonya nyonya" ucap Yein ramah dengan senyum mengembang.

Para wanita kelas atas itu masuk satu persatu. Totalnya 5 orang termasuk Yeeun di dalamnya.

Sementara membiarkan Yeeun mengarahkan mereka untuk duduk, Yein beranjak ke belakang. Menyuruh asistennya untuk membuatkan minuman.

"Terima kasih sudah berkunjung"

"Tidak masalah. Sudah tradisi di sini untuk saling mengunjungi satu sama lain. Apalagi bersilaturahmi dengan tetangga baru seperti anda Nyonya Jeon"

"Yein saja. Maaf, aku tidak berkunjung seperti Yeeun saat baru pindah dulu." ucapnya.

Perempuan dengan rambut panjang bergelombang itu menggeleng "Tidak masalah. Setidaknya kau bisa menyapa kami jika bertemu di jalan."

Salah satunya tampak tersenyum tipis, kemudian mengambil segelas teh yang telah disiapkan "bukan keharusan untuk mengunjungi, Yein. Tapi jika bisa, kenapa tidak?"

"Kita belum berkenalan ngomong-ngomong. Kalau Yeeun sih aku sudah kenal" ucap salah satunya sambil tersenyum.

Dan Yein hanya balas tersenyum, ia tau para wanita ini tengah menyindirnya secara tidak terang terangan.

"Aku Jisoo, Seo Jisoo. Itu margaku dulu. Sekarang namaku sudah berganti menjadi Kim Jisoo." Ucapnya sambil mengulurkan tangan.

"Suaminya adalah Chef terkenal.  Kalau Kau tau Kim Seokjin yang mempunyai restoran bintang lima di pusat kota, itu suaminya" ucap para wanita yang lain. Sedangkan Jisoo hanya tersenyum, tampak sangat bangga akan hal itu.

"Aku dulunya seorang pengacara. Tapi, suamiku menyuruhku untuk berhenti dan fokus pada keluarga dan Yunkyung"

"Ah, anda sudah punya anak Nyonya Kim."

"Jisoo saja. Iya sudah, sekarang Yunkyung sudah berada di tingkat akhir sekolah menengah."

"Sepertinya kita akan mengadakan pesta untuk Yunkyung saat kelulusannya nanti. Aku yakin dia akan menjadi lulusan terbaik di sekolahnya"

Jisoo tidak bisa menahan senyumnya "Itu bahkan masih lama"

"Sepertinya kita harus merayakan kehamilanmu Yein, bagaimana dengan Sabtu Malam. Bertepatan dengan perayaan untuk lulusnya Hyeop masuk SNU. Bagaimana Mijoo, kau setuju?" Tanya Jisoo.

"Siapa bilang aku ingin merayakan kelulusan anakku?"

"Bukankah itu sesuatu yang harus di rayakan? Masuk SNU tidak mudah. Kau harus mengapresiasi anakmu"

Mijoo menggeleng "tidak perlu, Hyeop sudah meminta ingin makan di restoran sepuasnya, sebelum nafsu makannya hilang karena membedah manusia"

Hyojung juga tampak tidak setuju "setidaknya kau harus merayakan ini bersama kami, kami sudah mengenal Hyeop sedari kecil. Jadi, kami juga ikut senang dengan pencapaiannya. Bagaimana, Jiae kau setuju denganku bukan?"

This WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang