T W || • 18

1.3K 134 148
                                    

-o0o-

Sejatinya, masalah selalu datang dan pergi. Entah kita menginginkannya atau tidak. Biarpun sebisa mungkin untuk menghindari masalah, masalah tetap akan datang menghampiri. Entah itu untuk memecahkan hubungan ataupun mempererat hubungan itu sendiri. Tapi, satu yang harus diingat, bahwa satu masalah selalu membawa solusi pula. Memberikan pelajaran ke depannya untuk tidak berbuat hal yang sama.

Manusia itu sumber masalah. Mencari cari masalah untuk dirinya sendiri. Sedatar apapun kehidupan yang ia jalani. Masalah itu akan tetap ada untuk memberi ritme kehidupannya.

Yein tau ini sedikit gila dan berisiko. Tapi kali ini ia benar benar berada di sebuah cafe. Jauh dari UN Village dan jauh dari jangkauan mata Jungkook. Tidak ada seorang pun dan tempat ini private. Sangat tertutup. Ia tidak bilang pada suaminya dan menyetir mobil sendiri.

Padahal baru beberapa hari yang lalu mereka berbicara untuk saling terbuka satu sama lain. Tapi biarkan sekali ini saja, ia juga pasti akan memberitahu suaminya. Pasti. Tapi nanti.

"Kau sudah lama, Yein?"

"Ada apa?" Tanyanya tanpa basa basi.

"Mau pesan minuman dulu."

"Tidak usah, kau bilang tidak akan lama kan."

Eunwoo tersenyum tipis, ia menarik kursi di depan Yein dan mendudukinya.

"Santai saja. Waktuku masih banyak."

Yein mendengus pelan "waktuku yang tidak banyak."

"Kau berkendara sendiri?"

"Langsung ke intinya saja."

Eunwoo meletakan kedua tangannya yang bertaut ke atas meja. Suami Yeeun itu menatapnya lama lalu menghela nafas pelan.

"Maafkan aku."

Yein tidak bereaksi apapun, ia berpura pura tidak tau apa yang telah Eunwoo lakukan padanya.

"Minta maaf untuk apa?"

"Atas kesalahanku. Tentang aku yang pergi meninggalkanmu begitu saja. Maafkan aku."

"Itu sudah lama berlalu. Lupakan saja, kita sudah menemukan pilihan masing masing. Apalagi yang disesalkan?"

Sesungguhnya Yein menunggu, menunggu Eunwoo untuk berkata jujur padanya. Tentang bagaimana dia dan Yeeun, pun pernyataan wanita itu tentang hubungannya.

Tapi keterdiamana pria itu membuatnya gemas untuk mengkonfirmasi langsung.

"Kau sudah lama berkencan dengan Yeeun."

Eunwoo mengangguk sungkan "ya...-"

"Dari menengah pertama. Kau menjadikan ku sebagai selingkuhan kalau begitu. Benar?" Yein tersenyum miring, ia bangkit dari duduknya.

Eunwoo juga ikut berdiri, menahan lengan Yein yang akan pergi dari hadapannya.

"Yein, akan ku jelaskan."

"Apalagi yang perlu dijelaskan?"

"Itu tidak seperti yang kau pikiran, kami sempat putus dan kemudian aku menjadikanmu pacarku. Aku tidak menjadikanmu selingkuhan." Tekan Eunwoo.

"Kau politisi? Aku tidak kaget dengan alibimu." Jawab Yein ketus.

"Itulah yang sebenarnya terjadi, Yein. Aku tidak berbohong padamu. Aku hanya ingin memperbaiki hubungan kita."

Yein menatap Eunwoo tajam "memperbaiki kau bilang?" Ia tersenyum kecut "Yeeun sudah menceritakan semuanya padaku, tenang kalian dan hubungan kalian, bagaimana kalian menikah. Semuanya. Dan kini aku tau.."

This WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang