T W || • 25

718 79 30
                                    

Hidup bagai di negeri dongeng nyatanya memang tidak akan pernah dirasakan di dunia nyata. Tidak ada istilah happily ever after. Tidak ada istilah pelangi setelah hujan.

Nyatanya cerita dongeng adalah sebuah perefleksian tolak belakang dari cerita sebenarnya.

Entah ia yang pesimis atau momentumnya yang selalu datang di saat yang tidak tepat.

Ia tidak tau kenapa peristiwa peristiwa ini muncul secara berurutan, seakan datang secara bersamaan dan mengikis pikirannya.

Ia tidak tau kenapa peristiwa peristiwa ini muncul secara berurutan, seakan datang secara bersamaan dan mengikis pikirannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hilton Hotels & Resort

Manusia itu datang dan pergi lalu lahir dan mati. Sistem yang sudah digariskan dan tidak bisa diubah oleh kekuatan apapun.

Yein tidak ingin mengasumsikan apapun, tapi kejadian didepannya benar benar membuatnya terkejut.

Saat ia dan Yeeun berada di salah satu restoran di pusat kota ia melihat sesuatu yang seharusnya tidak ia lihat.

Atau merasa bersyukur karena ia tidak perlu mengetahui ini dari orang lain.

"Yein, apa yang kau lihat?"

Yeeun mengikuti arah pandangnya. Matanya terpaku untuk beberapa saat sebelum tersadar oleh ucapan Yeeun.

"Ah, kenapa kita bertemu mereka lagi?" Celetuk Yeeun setelah mengikuti arah pandangnya. Yein menoleh dengan cepat ke arah Yeeun.

"Siapa itu?"

"Tentu saja Tuan Kim, sudah dua kali bertemu dan bersama selingkuhannya pula, menyebalkan."

Dugaan Yein benar benar tepat. Yang bersama Tuan Kim adalah Chengxiao. Temannya, sahabatnya. Orang yang tidak bisa ia hubungi semenjak pernikahan Eunseo.

"Kenapa Yein, kau tidak apa apa kan?"

"Tidak, aku tidak apa apa." Jawabnya cepat.

Yeeun tidak perlu tau siapa itu Chengxiao bagi Yein.

Yein memperhatikan pasangan itu sekali lagi dari kaca disampingnya, mereka memasuki mobil dan berjalan menjauh dari restoran ini. Wajah Chengxiao memang tampak jelas di sana, sedang tersenyum dan mengandeng 'kekasihnya'.

"Apa yang dilihatnya dari laki laki seperti itu? Apakah ia merasa spesial karena berhasil memikat suami orang? Yang benar saja." Ucap Yeeun dengan nada sinis yang sangat kentara.

Bibir Yein terkatup rapat, tidak memberi komentar apapun. Ia tidak tau ingin menanggapi perkataan Yeeun seperti apa.

"Yeeun, menurutmu apa yang akan dilakukan istri sahnya pada perempuan itu?"

Yeeun mengedikan bahunya "istri sahnya sudah tau, tapi malas mendebat. Kau tau kan mereka sudah lama bersama, tentu saja istrinya tidak ambil pusing. Apalagi mereka adalah pasangan perjodohan."

This WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang