T W | | • 30

191 27 14
                                    

***

Suasana bandara menjelang akhir tahun lumayan ramai. Hilir mudik para pelancong memenuhi areal bandara, baik itu di gate keberangkatan maupun diruang tunggu bandara.

Yunani, tempat bulan mandunya pada awal pernikahan adalah tujuan destinasinya kali ini. Bukan untuk liburan tentu saja. Melainkan untuk menghadiri peresmian hotel mewah yang dibangun suaminya hampir setahun ini. Walapun beberapa kejadian menghambat proyek ini tapi pembangunannya tetap sesuai target.

Yein memakai kacamata hitamnya menyusuri lounge mewah yang khususkan untuk pengguna kelas VIP. Ia akan menunggu suaminya di sini. Jungkook punya rapat penting sejak tiga puluh menit yang lalu. Bahkan saat akan berpergianpun, pekerjaan masih belum benar benar lepas dari pria itu.

Wanita dengan dress motif floral dengan leher model V neck itu dengan santainya berdiri di depan kaca bening yang menghadap langsung ke lapangan pesawat, menampilkan hilir mudik pesawat yang lepas landas maupun landing.

"kau tidak pegal berdiri terus?"

Itu suara suaminya, Jungkook dengan setelan kerjanya sedang duduk dengan segelas wine di tangan.

Yein mengernyit, memperhatikan suaminya yang tampak berantakan "kau terlihat seperti habis berkelahi daripada rapat, dan apa apaan wine ditangamu itu."

Jungkook mendengus "aku baru saja berdiskusi dengan pengacara dan itu sangat menyebalkan. Joohyun punya sejuta trik kotor untuk membuat namanya tetap bersih."

Dahi Yein mengernyit "maksudmu?"

"Dr. Soojung menyerahkan diri dan mengatakan semua itu atas keteledorannya, ia menerima semua tuntutan dan mengatakan Joohyun tidak terlibat apapun."

"Lalu?"

"bukti yang aku kumpulkan tidak cukup menarik Joohyun untuk terlibat, padahal aku yakin sekali bisa menarik perempuan ular itu mendekam ke penjara." lanjutnya kesal.

Yein terdiam sesaat, tentu ia tau benar perempuan sekelas Joohyun sangat sulit untuk dikalahkan begitu saja.

Koneksi dan reputasi.

Dua hal yang sama sama suaminya maupun Joohyun punya. Ia tidak tau permainan apa yang Joohyun jalankan sehingga penegak hukum memilih mendengarkannya.

Tadi pengacaranya mengatakan bahwa bukti yang mereka miliki lemah, tidak ada kesaksian nyata yang mengatakan Dr. Soojung memiliki kerja sama dengan Joohyun, selain berupa asumsi asumsi yang di kumpulkan. Peliknya peristiwa di pengadilan dan pada sesi introgasi membuat pernyataan dan bukti yang Jungkook kumpulkan menjadi tidak berdasar.

Yein kemudian mendudukan dirinya di samping Jungkook yang benar benar terlihat frustasi dan tidak puas atas apa yang baru saja ia dengar.

Dengan lembut ia mengambil wine dari tangan suaminya baru kemudian merapikan jas serta dasi pria itu yang terlihat longgar.

"Kau seharusnya bisa terlihat lebih santai." Ucap Yein pelan di sela-sela merapikan dasi Jungkook.

Dahi Jungkook mengernyit aneh "santai? Yang benar saja. Seharusnya ku tabrak saja dia sampai mati, terserah jika aku masuk penjara tapi setidaknya aku puas."

Yein menatap mata Jungkook, kobaran amarah dari mata suaminya tidak bisa berbohong "lalu bagaimana denganku? Kau tega meninggalkan ku sendirian?"

"Kau bisa tinggal dengan orang tuamu jika takut sendirian di rumah, atau berbelanja sesukamu. Jikapun aku masuk penjara, uang tetap akan mengalir ke rekeningmu."

Yein menggeleng pelan, tangannya yang berada di dada pria itu bisa merasakan detakan jantung Jungkook yang begitu cepat.

"Tidak. Aku tidak mau suamiku menjadi pembunuh."

This WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang