T W | | • 31

158 27 4
                                    

***

Kepulauan Santorini.

Desa dengan nuasa putih biru itu menjadi tempat liburannya kali ini.

Yein tidak meminta ini kepada Jungkook, tapi suaminya sendiri yang mengambil inisiatif untuk berlibur.

Mereka punya 2 hari 3 malam disini. Yein ingin berterima kasih pada Jeon Jungkook yang selalu membuatnya merasa senang. Pria itu seolah tau jika istrinya perlu berlibur untuk menjernihkan pikiran.

Ia juga sebenarnya tidak menyangka akan ke sini, suaminya hanya bilang untuk segera berkemas dan pergi. Ia pikir mereka akan kembali ke Seoul, tapi saat tiba di dermaga dan menaiki kapal, maka mereka tidak akan pulang ke Seoul.

"Indah sekali."

Yein menggumam terkagum saat melihat hamparan laut di hadapannya. Sekaran ia sedang berenang di kolam yang langsung menghadap lautan. Kolam ini juga sangat unik karena di desain menyerupai goa yang langsung menghadap lautan.

"Aku ingin tinggal di sini selamanya." Ucapnya lagi. Ia tidak berbohong, pemandangan ini membuatnya enggan untuk kembali ke Seoul dan menghadapi kenyataan.

Ia tidak akan pernah siap.

"Kau baik baik saja?"

Yein berbalik, melihat suaminya yang hanya mengenakan celana pendek hitam tengah turun ke kolam, sementara ia juga hanya memakai bikini berwarna biru.

"Aku tidak ingin pulang."

Jungkook menaikkan sebelah alisnya mendengar penuturan istrinya, pria itu mendekat dan berdiri di samping Yein yang kembali menghadap laut.

"Aku juga."

"Hm?" Yein menoleh, menemukan suaminya yang juga menerawang jauh ke lautan luas.

"Terkadang aku tidak ingin menjadi apapun."

"Kenapa?"

"Kau pernah lelah menjadi manusia?" Tanya Jungkook.

"Hah?" Kening Yein berkerut bingung.

"Kau pernah merasa ingin hilang dan tidak menjadi apa apa lagi?"

Yein menangngguk mengerti "tentu saja, pikiran itu sering muncul saat aku masih bekerja sebagai auditor. Saat peak season, rasanya aku menghilang saja."

"Kau pasti tertekan."

"Ugh, iya. Kau tau saat aku menjadi auditor internal aku sering di ancam oleh pemain fraud. Itu masa masa terkelam selama aku bekerja, makanya aku resign dan memilih bekerja di KAP."

"Diancam? Pembunuhan?"

Yein mengangguk, ia tidak pernah lupa bagaimana tersangka fraud dari sebuah perusahaan cabang mengancam melakukan pembunuhan kepadanya karena berhasil mejebloskan tersangka ke penjara dan beberapa dari mereka membayar denda serta perusahan cabang itu di tutup permanen. Beruntung karena waktu itu atasannya adalah ownernya langsung, jadi ia mengadukan itu dan ownernya menyewa bodyguard untuk menjaganya sebelum ia resign dan memilih pindah kerja.

Di pikir pikir, itu adalah pengalaman paling menakutkan sepanjang hidupnya.

"Bagaimana denganmu? Kau pernah merasakan pengalaman pahit saat bekerja?"

Jungkook tampak berpikir sejenak, kemudian pria itu menggeleng "tidak ada. Kecuali ya, resiko dari keputusan yang ku ambil. Aku tidak pernah di ancam seperti itu secara langsung."

"Jungkook."

"Ada apa?"

Yein mengerjapkan matanya, hati dan pikirannya tidak singkron dengan apa yang ingin ia ucapkan sekarang.

This WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang