7

811 126 9
                                    

Napas keduanya saling beradu. Entah kenapa tiba tiba mereka bersikap seperti habis dikejar sesuatu makanya terengah engah. Tanpa disadari juga, Yoora tidak mengelak.



Ia keburu terkejut.



"still believe Sowon is my ex?"



Ia masih memejamkan mata, tidak berani membuka serta menatap Jeonghan. Apa yang baru aja terjadi membuatnya menjadi tambah takut namun menambah sesuatu terhadap Jeonghan.



Apakah ini rasa suka? batin Yoora.



Kediaman gadis itu tidak memaksa diri Jeonghan untuk mendapat jawaban. Ia juga deg degan karna sudah melakukan hal secara mendadak.



Saat keduanya sudah merasa normal, maksudnya keadaan sudah mulai tak canggung, Jeonghan menggapai tangan kanan Yoora.



Ia senyum menghadap si anak baru. Tanpa mengucapkan sepatah kata, ketua kelas membawanya pergi dari tempat dan tidak mempedulikan games.



"ini udah jam 12, gue mau balik ke kamar" pinta Yoora.



Awalnya sih mereka singgah di ruang terbuka sepetak hanya untuk menunggu permainan osis selesai. Seiring berjalannya waktu, Yoora merasa bahwa ia sudah terlalu lama disini.



Padahal selain singgah disana, Jeonghan ingin menghabiskan waktu bersama dengannya tanpa sepengetahuan siapapun, termasuk gadis tersebut.



Sebelum pulang ke tempat penginapan masing masing, Jeonghan menghampiri Yoora sebentar, katanya ada perlu.



Jadi, ia diam di tempat.



Setelah berjalan sekitar 3 langkah, seluruh wajah Yoora seketika tertutup sesuatu. Sirkulasi napasnya menyempit. Ia kembali merasakan detak jantung mencepat.



"sampai ketemu besok"

"sampai ketemu besok"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jeonghan melambaikan tangannya, ia juga tersenyum lebar. Si anak baru itu masih saja gemetaran padahal ketua kelas sudah memeluknya 5 menit yang lalu.



Matahari terbit bersamaan dengan kerusuhan para siswi akibat kamar mandi. Yoora baru benar benar membangunkan dirinya setelah teman sekamarnya meninggalkan ia sendiri.



15 menit berlalu dan ia masih saja duduk melamun. Bukan tengah mengumpulkan nyawa, melainkan mengingat kejadian semalam bersama Jeonghan.



Akibat hal tersebut, ia terlambat. Saat semua siswa siswi sibuk menyantap sarapan, salah seorang osis menghukumnya.



"s–saya tidur telat"



"ck, banyak alesan!"



Hukuman yang diberikan ialah cuci piring. Saat semua menyelesaikan sarapan, Yoora bagian membersihkan. Ia gak keberatan karna sehabis ini akan ada acara kumpul bersama gitu.



𝗺𝗶𝘀𝘂𝗻𝗱𝗲𝗿𝘀𝘁𝗮𝗻𝗱𝗶𝗻𝗴 - 𝗷𝗲𝗼𝗻𝗴𝗵𝗮𝗻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang