20

586 104 18
                                    

Yoora berdiri. Ia tidak melepas pandangannya dari Joshua. Anak osis itu belum merespon juga. Seharusnya ia bersikap tenang. Kalau terlalu banyak gerak gini, rasa curiga pasti muncul di pikiran Yoora.




"kalau lo gak mau jelasin biar gue tanya langsung sama Jeonghan"




Spontan Joshua mengejar begitu si anak baru keluar dari rumahnya. Benar kan, ada yang disembunyikan. Jika foto itu hanyalah sebuah foto biasa, Shua gak akan berusaha sampai segitunya.




Di depan gerbang rumah, Yoora berhasil dihentikan. Joshua langsung berjanji akan menjelaskan. Tidak ada pilihan lain.




"jelaskan sekarang"




Permintaan, raut wajah, serta perubahan suara Yoora membuat Joshua agak takut berhadapan dengannya.

Permintaan, raut wajah, serta perubahan suara Yoora membuat Joshua agak takut berhadapan dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"dulu, bokap lo, gue sama Jeonghan emang sahabatan dari SMA. Mereka pernah janjian untuk jadi polisi bareng, tapi Lee Sang Yeob gak lulus tesnya"




"sebelum papa gue ditembak, ia pernah bilang kalau persahabatan yang terjalin dari masa sekolah itu berubah semenjak kejadian gak terduga"




"gak terduga? maksudnya?" Yoora menyelak. Ia minta agar Joshua buru buru bicaranya karna sedikit lagi ia akan pergi ke rumah Jeonghan.




"gue agak lupa sih permasalahannya apa, tapi seinget gue bokapnya Jeonghan berselisih sama Lee Sang Yeob"




Si anak osis menyelesaikan penjelasannya. Ia sampai hati hati berbicara karna takut Yoora tersinggung. Namun, cewe itu malah menunduk sambil mengerutkan kening.




Belum sempat bertanya "ada apa?", ia langsung pergi begitu saja. Joshua tidak bisa menghentikan, Yoora tengah larut dalam emosinya.




Foto tadi juga belum dikembalikan.




Jeonghan menyambut kedatangan Yoora dengan pelukan erat. Segelas susu hangat diberikan agar pacarnya itu merasa tidak kedinginan.




Benar, di rumah si ketua kelas gak ada orang sama sekali.




"jadi, kita disuruh buat powerpoint dan bla bla bla . . ."




Saat Jeonghan tengah menjelaskan tugas, Yoora malah melamun sambil berpikir keras perihal ucapan Joshua sepulang sekolah tadi.




Sampai akhirnya kembali sadar setelah si ketua kelas menepuk pundaknya. Sontak ia menjauhkan posisi duduknya dari Jeonghan. Cowo itu . . . keheranan.




"kamu kenapa?"




"gapapa"




Dibalik kata 'gapapa' ada sesuatu yang membuat Yoora takut, makanya ia menjauhkan posisi duduknya. Hampir sekitar 2 menit memikirkan hal tersebut, ia merasa bahwa ayahnya Jeonghan agak aneh.




𝗺𝗶𝘀𝘂𝗻𝗱𝗲𝗿𝘀𝘁𝗮𝗻𝗱𝗶𝗻𝗴 - 𝗷𝗲𝗼𝗻𝗴𝗵𝗮𝗻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang