16

626 106 12
                                    

Chungha menyelesaikan materi pembelajaran. Jam pelajaran guru tersebut masih tersisa 15 menit lagi, sedangkan hari ini materi yang dijelaskan sedikit.




"karna waktu masih banyak, ada yang mau bertanya?"

"karna waktu masih banyak, ada yang mau bertanya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"bertanya di luar pelajaran juga gak apa apa"




Awalnya tidak ada respon berupa acungan jari. Ia masih menunggu di depan dengan senyuman cerah tanpa berkurang sedikit pun.




Walau pada akhirnya Naeun mengajukan diri. Itu juga bertanya tentang topik lain, bukan materi tadi.




"saya mau nanya soal kasus pembunuhan yang pernah ibu alami . . ."




Demi apapun Yoora langsung menoleh ke arah perempuan itu. Maksud pertanyaan barusan pasti mengarah ke dirinya. Tak disangka orang seperti Naeun bisa membicarakan kejadian yang bisa dibilang membuat Chungha trauma.




Sama sekali tidak ada yang mengkritik karna sudah kelewat batas seperti itu. Yang lain hanya diam karna penasaran juga dengan ceritanya.




"Naeun, terlalu kasar pertanyaannya ayolah" tegur Woozi.




"tidak apa apa Woozi, pertanyaan Naeun gak separah itu"




Entah kenapa Chungha malah menghadap ke arah Yoora. Ya kan karna ayah si anak baru yang dijatuhi hukuman.




Chungha membenarkan posisi tubuhnya. Ia berdiri sambil memegang satu buah spidol berwarna merah.




"seperti yang kalian tahu kalau saya merupakan satu satunya korban selamat atas insiden pembunuhan tersebut. Kalian juga pasti sudah tahu siapa pembunuhnya"




Baru mengucapkan beberapa kata, salah satu tangan Jeonghan menggenggam tangan Yoora. Perempuan itu terkejut hingga menoleh ke arahnya.




Tapi, Jeonghan hanya diam. Ia melakukan hal tersebut semata mata untuk menenangkan suasana hati si anak baru.




"itu bukan Lee Sang Yeob"




Seruan berbagai siswa langsung mengisi kesunyian. Betapa terkejutnya mereka mendengar bahwa ayah Yoora bukanlah pembunuhnya.




Chungha tidak berusaha meyakinkan. Ia juga takut kalau ada seorang polisi atau semacamnya yang mengancam bila ia membongkar fakta sebenarnya.




"kenapa saya bisa bilang kalau Lee Sang Yeob bukan pelakunya karna postur tubuhnya berbeda. Ia jangkung dan kurus"




"lalu . . ."




Kring!!!




Bel pergantian jam pelajaran berbunyi. Tepat saat itu Chungha berhenti. Ia tidak melanjutkan cerita gantungnya.




𝗺𝗶𝘀𝘂𝗻𝗱𝗲𝗿𝘀𝘁𝗮𝗻𝗱𝗶𝗻𝗴 - 𝗷𝗲𝗼𝗻𝗴𝗵𝗮𝗻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang