19

579 98 13
                                    

Joshua terkekeh. Ia hampir tertawa lepas sehabis mendengar ucapan Jeonghan yang menurutnya hanyalah sebuah bualan.



"bokap gue pembunuhnya? lo gak salah, Han? HAHAHAHA"



Buk!



Satu tinju penuh tenaga berhasil mendarat di pipi kiri pemuda kelahiran LA itu. Ia jatuh ke tanah, seketika tawa tadi hilang.



Beberapa siswa di samping tidak berani membantu. Joshua dan Jeonghan dikenal sebagai dua orang yang saling memusuhi. Jika ada yang berani memisahkan, luka sekecil tusukan jarum pun pasti di dapat.



"dasar gak waras, ketawa tawa padahal gak ada yang lucu"



Saat Joshua kembali berdiri, nampak sebuah luka di pinggir bibirnya. Perlahan darah keluar dari sana. Namun Jeonghan tidak terlalu peduli.



"bagaimana kalau ternyata bokap gue tahu bahwa pembunuhnya bokap lo. Jadi biar gak ketauan, bokap lo bunuh bokap gue dengan cara ditembak" balas si anak osis.


Keduanya saling beragumen. Jeonghan, si ketua kelas yang keras kepala dan Joshua, anak osis yang selalu dibohongi.



Tepat sebelum Joshua menarik kerah baju mantan sahabatnya, lampu dari sebuah mobil hitam menyinari mereka. Beberapa teman Joshua sudah pergi terlebih dahulu, sedangkan ia bersama Jeonghan berusaha memfokuskan penglihatan.



Ternyata polisi.



Keesokan harinya, dua orang tersebut mendapat hukuman lebih dari sekolah. Jeonghan dimarahi karna menghampiri Joshua yang baru baru ini dapat kasus mabuk. Ia dipantau terus terusan oleh polisi.



Mengitari lapangan sebanyak 12 kali benar benar melelahkan. Bukan main deh, bahkan 3 putaran saja udah membuat napas terengah engah.



Untuk yang pertama kalinya, Yoora tidak khawatir. Semalam, pacar sekaligus si ketua kelas itu meninggalkan ia sendirian di bioskop.



Begitu jam istirahat tiba, ia sengaja memejamkan mata berusaha untuk tidur. Apalagi tujuannya kalau bukan ubtuk menghindari dari Jeonghan.



"Ra . . . Ra . . ."



Sesuai dugaan, cowo tersebut datang. Karna ia terus menggoyangkan tubuh Yoora, akhirnya si anak baru terpaksa bangun.



"temenin aku makan di kantin yuk"



"gak mau. Nanti kamu ninggalin aku lagi kayak di bioskop semalem"



Melihat sang pacar marah, Jeonghan tertawa. Ia merendahkan diri agar wajah cemberut Yoora nampak jelas. Lalu tangan kanannya menaikan dagu si anak baru.



"janji deh, aku gak ninggalin lagi"

"janji deh, aku gak ninggalin lagi"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝗺𝗶𝘀𝘂𝗻𝗱𝗲𝗿𝘀𝘁𝗮𝗻𝗱𝗶𝗻𝗴 - 𝗷𝗲𝗼𝗻𝗴𝗵𝗮𝗻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang