11

675 109 4
                                    

"apa?!"




"kayaknya ada yang diem diem fotoin lo sama Jeonghan deh, ini dipost di insta sekolah"




Dino tidak berbohong, ia memberikan ponsel berisi foto dirinya bersama Jeonghan di cafe tadi. Demi apapun Yoora menjadi kesal sekaligus takut kala itu.




Dengan penuh keberanian, di sekolah esok hari, ia mendatangi Jeonghan. Menunjukan sebuah foto yang nyatanya sudah diketahui lebih dulu oleh si ketua kelas.




Jeonghan juga sempat terkejut. Ia gak sadar bahwa ada yang diam diam mem-paparazi mereka. Ditambah isi komentar penuh cacian.




Semenjak foto tersebut menjadi perbincangan paling panas, Yoora tidak berani keluar dari kelas. Ia duduk diam sembari mendengarkan musik dari ponsel.




Sampai memakai sweater dan benar benar menutup diri. Sedangkan si ketua kelas santai. Ia nampak biasa saja. Layaknya suatu hal buruk tidak akan terjadi padanya.




Ya!




Pas saat lagu yang didengar selesai, teriakan siswa dari belakang membuat Yoora terdiam. Ia tahu bahwa dirinya yang dipanggil, hanya saja berpura pura tidak mendengar.




Begitu mau menekan lagu Reset – Tiger JK, sesuatu menghantam tubuh belakangnya.




Spontan ia terkejut. Bersamaan dengan mulainya lagu, Yoora tersadar bahwa barang yang dilempar oleh siswa belakang bukanlah sembarang barang.




Melainkan susu.




Lagunya dihentikan. Melihat percikan air susu di sebagian sweaternya langsung membuat ia berdiri menghadap siswa di belakang.




"ya. . ."




Bruk!




Sial. Seharusnya si anak baru tak perlu menegur mereka. Dari awal kan, memang tidak akan ada yang sesuai dengan keinginan.




Kali ini, sekotak susu dilempar ke arah wajah Yoora. Kedua matanya terpejam seraya membersihkan air susu yang lengket. Diiringi suara tawa.




Ia sadar bahwa kini dirinya sudah kacau. Sweater basah, wajah kotor, buku buku berantakan. Di satu sisi, Jeonghan tidak terkena senggolan sama sekali.




Tidak adil.




"Ra! Yoora!" teriak Soojin.




Di dalam bilik toilet, Yoora duduk diam. Gedoran Soojin ia abaikan sementara. Tidak ada air mata yang turun. Sepertinya rasa sedihnya sudah mati.




"Ra, kalo lo gak buka kita gak temenan ya!"

"Ra, kalo lo gak buka kita gak temenan ya!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝗺𝗶𝘀𝘂𝗻𝗱𝗲𝗿𝘀𝘁𝗮𝗻𝗱𝗶𝗻𝗴 - 𝗷𝗲𝗼𝗻𝗴𝗵𝗮𝗻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang