Part 4

275 24 48
                                    

𝕿𝖍𝖊 𝖗𝖚𝖒𝖔𝖗 𝖙𝖜𝖎𝖓𝖘

...../.....

Menolongnya?

Apa, tidak sama sekali?

bugh bugh

Suara pukulan terdengar membuyarkan lamunan Flad.

Flad tersadar, kali ini dia tidak akan diam saja. Persetan dengan segalanya. Dia tau ini tidak baik baginya. Apalagi kalau mencoba menolong. Maka dia dengan senang hati akan berurusan pada para penguasa tersebut.

Sudah Flad pastikan mereka tidak akan diam saja.Tapi sekarang, hati nuraninya berkata lain. Dia harus melakukan sesuatu.

Tapi dengan cara apa?

Setelah berpikir cuku lama, Flad meraih hp yang berada di kantung celananya. Lalu Flad segera memencet tombol kamera. Dia mencoba merekam perbuatan mereka diam-diam.

Setelah merekam diam-diam dan menaruh hp nya di tempat aman. Flad melangkah mendekat.

"Hentikan" Ucap Flad.

Tak ada yang menghiraukannya. Para pria tampan itu hanya diam saja. Dan sedikit melirik Flad tajam. Mencoba berkata jangan ikut campur. Tapi Flad tetap pada pendiriannya.

"Hentikan" Kali ini sedikit berteriak.

Pria bermata coklat itu tetap memukul pria culun itu. Dia tidak mendengarkan ucapan Flad sama sekali. Wajahnya memerah. Amarah menguasainya.

"KUBILANG HENTIKAN" Teriak Flad

Flad risau. Bagaimana tidak khawatir? pria berpakaian culun itu sudah tak sadarkan diri. Bahkan wajahnya penuh lebam darah dimana-mana.

Flad mencoba mendekat. Tetapi seseorang menahannya.

"Jangan ikut campur bitch" Tekannya sambil  mengeratkan pergelangan tangan Flad.

Flad tidak mendelik padanya. Dia mencoba melepaskan tangannya. Tapi ini terlalu kuat.

Darah sudah berceceran dimana-mana. Tubuh Flad bergetar. Menahan rasa takut yang ia rasakan.

"Kumohon hentikan" Serunya pelan dan lembut.

Flad entah sadar atau tidak ia berkata lembut. Ia sudah menyerah. Dia hanya mencoba menenangkan hatinya dan memejamkan matanya.

Flad tidak tau bahwa suara yang barusan ia keluarkan. Sangat berefek baginya.

Griv langsung terdiam mendengar alunan suara lembut itu. Debaran jantung nya terasa lebih cepat dari sebelumnya.

Griv langsung menengok ke belakang. Dia membulatkan matanya.

Bagaimana tak terkejut? Gadisnya terlihat sangat ketakutan. Apakah yang telah dia perbuat itu salah di matanya?

Mungkin dia membuatnya takut. Ah itu sama sekali bukan rencanannya.

Griv mencoba menetralkan debaran jantungnya. Dia berjalan mendekat pada gadis itu. Tapi gadis itu tetap saja memejamkan matanya.

The Rumor Twins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang